HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Sebagai Penyalur Bantuan PKH, Sejumlah E – Warong di Banjarnegara Tolak Kiriman Telur Misterius Berkualitas Jelek Dengan Harga Tinggi

Penulis: Iwan Setiawan | Kontributor Banjarnegara

BANJARNEGARA,harian7.com – Keberadaan telur  yang  di duga diperuntukan bantuan PKH, tadinya berada Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara pada hari Minggu (14/2/2021) ditolak oleh E – Warong kini berpindah lokasi di lain Kecamatan. Pasalnya, pihak pengelola E – Warong menolak kiriman telur tersebut karena dianggap tidak layak kosumsi. Selain itu, juga tidak dilengkapi dengan dokumen yang jelas terkait keperuntukanya. Selain itu juga kondisi telur rusak dan berjamur.

Camat Mandiraja Drs Tuslam saat dikonfirmasi harian7.com Senin (15/2/2021) membenarkan terkait adanya kiriman telur tersebut.”Memang benar kami ada kiriman telur yang saya duga kurang layak, berada di halaman Kecamatan Mandiraja. Akan tetapi setelah saya tanyakan diperuntukan kepada siapa, pihak pengirim (sopir – red) bilang kalau saya hanya disuruh mengirim barang ini ke kantor kecamatan dan menurunkanya,”ungkapnya.

Baca Juga:  Tinjau Renovasi Monumen Pancasila, Ini Harapan Wabup Ngawi

“Karena tidak disertai surat keterangan yang jelas makanya saya menolak akan tetapi sopir bilang harus segera dibayar karena ini untuk bantuan PKH dan harus disalurkan ke E warung,”jelas Tuslam.

Hal senada juga disampaikan Satam Kepala Desa Jalatunda. “Memang benar di Kecamatan Mandiraja ada kiriman telur kurang lebih ada 5 ton yang katanya pihak pengirim atas nama PT entah apa saya lupa.”

“Saya jelas menolak telur tersebut karena pihak EWarung sudah bermitra dengan para peternak di Desa Jalatunda , kenapa saya harus membayar telur tersebut yang belum jelas asal usulnya,”tandasnya.

Baca Juga:  Kuasa Hukum Ahli Waris : "Sengketa Lahan MIN Salatiga Sedikit Temui Titik Terang Setelah Sekian Lama Digantung", Ini Penjelasan Camat Sidomukti

Sementara kades lainya yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, jika pihaknya menolak kiriman telur tersebut dengan berbagai alasan. Diantaranya harganya mahal dan juga kualitasnya jelek atau tidak layak kosumsi.

“Kami menduga permainan ini dikomando oleh pejabat elit untuk meraup untung,”tandasnya.

Sementara sampai berita ini diturunkan pihak dinas terkait belum bisa dikonfirmasi.

Sebagai informasi, E-Warong  merupakan agen bank, pedagang dan / atau pihak lain yang telah bekerja sama dengan Bank Penyalur dan ditentukan sebagai tempat penarikan / pembelian bantuan sosial oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kemensos. 

Baca Juga:  Tebo, Sapi Bongsor Milik Warga Salatiga Jadi Pilihan Presiden, Sinoeng: Ini sebuah inspirasi bagi para peternak di seluruh negeri

E – Warong diluncurkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai program bantuan sosial untuk masyarakat.

Program ini merupakan tindak lanjut dari upaya mengentaskan kemiskinan melalui sinergi Program Keluarga Harapan (PKH) dengan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE).

Sementara itu, Anggota DPRD Banjarnegara dari  Parrai PKS H Dedy Suromli saat dihubungi harian7.com mengungkapkan,”Saya malah belum dapat info atau aduan dari masyarakat mas terkait itu.  Tapi pada intinya pengelolaan E – Warong harus dikembalikan ke pedum yang ada, dan pembeedayaan ekonomi masyarakat sekitar,”ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!