HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Warga Desa Kebonromo Tolak Wacana Pendirian Pabrik di Lahan Pertanian

Foto Ist

SRAGEN,harian7.com – Desas desas adanya rencana pembangunan pabrik di Desa Kebonromo Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, kian santer. Adanya kabar tersebut  warga sekitar dengan tegas menyatakan penolakan dengan berbagai alasan.

Penolakan rencana bendirinya pabrik di lahan pertanian tersebut, dilakukan warga secara terang-terangan dengan memasang spabduk dengan berbagai tulisan, diantaranya  Warga Kebonromo Tolak Pabrik, Stop Berdirinya Pabrik di Desa Kami, Tolak Pabrik di Lahan Pertanian, Jangan Cemari Sawah Kami, Masyarakat Kebonromo Menolak Berdirinya Pabrik, dalan lainya.

Baca Juga:  Lebaran 2021, Walikota Salatiga Menyampaikan Santri dan ASN Diperbolehkan Mudik

Salah satu tokoh masyarakat yang namanya tidak mau di publikasikan menyatakan, ada beberapa warga yang telah menolak karena mempertimbangkan berbagai hal. Baik dari segi lingkungan, limbah, maupun segi efek sosial lainnya.

“Pernah ada tawaran dari investor untuk membeli tanah sawah mereka namun warga menolaknya, dengan berbagai alasan,” Jelasnya.

Baca Juga:  Musyawarah Terkait Aktivitas Tambang Pasir di Purbalingga, Truk Dump Hanya Boleh Melintas di Desa Kedawung Hanya Dalam Keadaan Kosong

Ketika di temui di lokasi lahan pertanian, seorang warga yang namanya tak mau di sebut berhasil di wawancarai menyatakan hal serupa, dia katakan tidak ada kesepakatan akhirnya tawaran investor tersebut di tolak.

“Akhirnya kami menolak, jangan sampai lahan pertanian kami hilang dan desa tercemar,“ terang dia, Sabtu (18/10/2020) kemarin.

Baca Juga:  Arus Teknologi Informasi Melaju Deras, Kepala Sekolah dan Pengawas di Salatiga Diwajibkan Jadi Agen Peradaban

Sementara itu, Kades Kebonromo Titik Sri Lestari saat dikonfirmasi di kediamannya menyampaikan, bahwa pihaknya hingga saat ini belum ada investor yang menguhubungi pihak desa, dan kami adalah pelayan masyarakat yang akan memperjuangkan aspirasi warga. 

“Terkait penolakan berdirinya pabrik tidak ada kesepakatan, antara investor dengan warga, juga pertimbangan lingkungan dan lahan pertanian, akhirnya warga menolak,”jelas kades. (Tof/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

TERKINI

error: Content is protected !!