Pengembangan Infrastruktur Pelabuhan oleh Pelindo, Upaya Memperkuat Rantai Pasok Regional
Laporan: Yuanta
JAKARTA | HARIAN7.COM — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginstruksikan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo untuk terus mempercepat pengembangan infrastruktur pelabuhan guna menjaga stabilitas rantai pasok di kawasan regional. Menurutnya, peningkatan kapasitas pelabuhan menjadi komponen penting yang dapat membantu Indonesia memainkan peran lebih besar dalam menopang stabilitas rantai pasok kawasan. Hal ini, jelas Erick, sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun sektor maritim dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi ASEAN.
“Pelindo harus menguatkan ekosistem logistik nasional,” ujar Erick dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Rabu, 6 November 2024.
Pembangunan Infrastruktur Logistik dan Transportasi
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, mengungkapkan bahwa Pelindo saat ini tengah mengupayakan pembangunan berbagai infrastruktur transportasi dan logistik nasional. Langkah ini diharapkan dapat menekan biaya logistik yang tinggi serta mengurangi kemacetan di pelabuhan. Salah satu proyek besar yang sedang berjalan adalah Jalan Tol New Priok Eastern Access (NPEA), yang menghubungkan Pelabuhan New Priok dengan Jalan Tol Cibitung-Cilincing. Proyek ini ditujukan untuk mempercepat arus barang dari kawasan industri menuju pelabuhan, meningkatkan efisiensi logistik, dan memperkuat daya saing ekonomi nasional.
“Proyek NPEA merupakan bagian dari rencana besar Pelindo untuk menciptakan konektivitas yang lebih baik antara pelabuhan dan pusat-pusat industri di sekitarnya,” jelas Arif.
Proyek Strategis Nasional (PSN)
NPEA, yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), memiliki panjang 6,6 kilometer dan nilai investasi sekitar Rp6,6 triliun. Selain proyek ini, Pelindo baru saja meresmikan Jalan Layang Teluk Lamong di Surabaya pada 20 September 2024. Jalan layang ini dibangun untuk memperbaiki konektivitas logistik dan lalu lintas di Surabaya Barat, dengan tujuan memangkas waktu tempuh truk pengangkut barang dan mempercepat distribusi barang di kawasan tersebut.
“Pelindo optimistis bahwa percepatan infrastruktur ini akan berkontribusi langsung pada penguatan ekonomi daerah dan nasional,” tambah Arif.
Pengembangan Proyek Pelabuhan Strategis
Pelindo juga telah menyelesaikan beberapa proyek penting seperti New Priok Container Terminal 1 di Jakarta, Pelabuhan Kijing di Kalimantan Barat, dan Makassar New Port di Indonesia Timur. Di samping itu, pengembangan Pelabuhan Benoa di Bali, Terminal Petikemas Surabaya (TPS), serta kawasan industri Kuala Tanjung di Sumatera Utara juga tengah berjalan.
Arif berharap, dengan efisiensi infrastruktur logistik yang lebih baik, biaya transportasi dan distribusi akan berkurang, memberikan dampak positif bagi pelaku usaha dan konsumen, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok.
Tinggalkan Balasan