Peringatan Darurat Demokrasi, Kontroversi Putusan MK dan RUU Pilkada Memicu Gejolak di Media Sosial

JAKARTA | HARIAN7.COM – Warganet ramai-ramai menggaungkan tagar #PeringatanDarurat di media sosial setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menganulir sejumlah putusan yang diprotes oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pada Rabu, 21 Agustus 2024, tagar ini menjadi trending topic di Twitter bersama dengan tagar #KawalPutusanMK.

Sejumlah selebritas seperti musisi Fiersa Besari, komika Pandji Pragiwaksono, dan vokalis Hindia Baskara Putra ikut menyuarakan keprihatinan mereka terhadap situasi yang dianggap sebagai ancaman bagi demokrasi di Indonesia. Warganet juga membagikan gambar burung garuda berlatar biru dengan tulisan “Peringatan Darurat” sebagai bentuk protes.

Protes ini muncul sebagai tanggapan atas rapat DPR yang membahas RUU Pilkada yang dianggap sebagai upaya untuk mengebiri putusan MK terkait dengan ambang batas pencalonan dan batas usia calon kepala daerah. 

Rapat tersebut memicu kritik luas karena dianggap sebagai bentuk intervensi politik yang berbahaya bagi kelangsungan demokrasi di Tanah Air. Baleg DPR menyetujui untuk mengubah batas usia calon kepala daerah serta syarat pencalonan partai politik, yang menuai banyak protes karena dianggap mengancam hak partai-partai kecil dan independen dalam Pilkada.

Perubahan pada Pasal 40 UU Pilkada juga membuka pintu bagi partai-partai yang tidak memiliki kursi di DPRD untuk tetap bisa mencalonkan kepala daerah, sementara PDIP dan partai-partai besar lainnya terancam kesulitan dalam mengajukan kandidat. Gejolak politik ini menambah ketegangan dalam persiapan Pilkada serentak yang semakin dekat.

Keputusan DPR ini terus menuai kontroversi, dan respons dari publik serta tokoh-tokoh terkemuka semakin memperlihatkan betapa pentingnya menjaga netralitas dan independensi dalam proses demokrasi di Indonesia.