HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Wujudkan Zero Buta Huruf Al Quran Bagi Warga Binaan, Rutan Salatiga Lakukan Ini

Laporan: Bang Nur

SALATIGA,harian7.com – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga kembali berkomitmen untuk mengentaskan dan membebaskan warga binaan dari buta huruf Al Quran. 

Kepala Rutan Salatiga Andri Lesmano mengatakan bahwa untuk membebaskan dan mengentaskan warga binaan dari buta huruf Al Quran, Rutan Salatiga menggandeng berbagai pihak memberikan pembinaan dan pendampingan pembelajaran Iqro hingga Al Quran kepada para warga binaan.

“Kami menggandeng berbagai pihak untuk membebaskan warga binaan dari buta huruf Al Quran,” ujarnya Rabu (09/11/2022).

Baca Juga:  Sambut Hari Bhayangkara ke 74, Polres Salatiga Berikan Bantuan Pengobatan dan Kaki Palsu, Suroso: Saya Ucapkan Trimakasih Kepada Bapak Kapolres Atas Kepedulianya Selama Ini

Andri menjelaskan bahwa salah satu cara adalah membagi dan memberikan kelas khusus bagi warga binaan yang belum bisa sama sekali membaca iqro, kemudian kelas bagi warga binaan yang sudah mulai mengenal Iqro ataupun Al Quran dan kelas Al Quran. 

“Kami menggandeng guru dari Yayasan Hati Beriman, Owner singkong D9, Kementerian Agama dan penyuluh-penyuluhan keagamaan dari Kota Salatiga. Hal ini menjadi poin penting bahwa keberhasilan mewujudkan zero buta huruf dengan peranan penting baik dari petugas internal dan dukungan masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga:  Dilanda Covid-19, Atikoh : Membawa Perubahan Gaya Hidup Masyarakat, Maka Mesti Bisa Adaptasi dan Hadapi

Sementara itu pembina kegiatan hari ini Ustadz Toyib dari Yayasan Hati Beriman menambahkan sangat mendukung program pembinaan di Rutan Salatiga ini. 

Dalam pembelajaran kali ini kami memberikan pembinaan belajar ilmu tajwid dan Iqro supaya mereka bisa membaca kitab suci Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Baca Juga:  MTQH Salatiga 2025 Dibuka Meriah, Wali Kota Robby Tekankan Pentingnya Syiar dan Peran Generasi Muda

Ustadz Toyib mengakui pemanfaatan waktu di Rutan ini sangat positif. Sehingga mereka tidak ngelamun dan meratapi nasib saja, tetapi dengan pembinaan rohani ini dapat dimanfaatkan dengan hal yang positif.

“Belajar membaca Al Qur’an ini menjadi poin penting saat mereka nanti bebas. Dengan bekal keimanan dan ketaqwaan sehingga menjadi kunci meminimalisir pengulangan tindak pidana bagi mereka,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!