Milad Ke 3 HPI Kab. Semarang :Seorang Tour Guide Harus Berkualitas
Laporan: Fera Marita
UNGARAN | HARIAN7.COM – Puluhan pelaku pariwisata Kab. Semarang terlihat memadati ruang piramida Sahgede Kuliner Dusun Karanglo Desa Kenteng Bandungan pada Selasa ( 3/1/2023 ).
Pelaku pariwisata yang terdiri dari para tour guide, pemilik biro wisata, PHRI dan paguyuban jasa transporasi wisata tersebut datang untuk menghadiri Milad ke 3 Himpunan Pramuwisata Indonesia ( HPI ) Kab. Semarang.
Acara yang juga dihadiri oleh Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, dan juga Kepala Dinas Pariwisata Kab. Semarang, Heru Subroto, ini banyak membahas tentang keberlangsungan para pelaku pariwisata terutama para tour guide yang merupakan garda depan pariwisata Kab. Semarang.
Seperti yang diutarakan Sutarno, Sekjend HPI Kab. Semarang kepada harian7.com.
“HPI Kab. Semarang saat ini memiliki 103 anggota yang tercatat di organisasi. Hampir separuhnya merupakan guide overland dan sisanya adalah guide lokal candi Gedong 9, guide musium kereta api dan guide lokal desa wisata,” papar Sutarno.
HPI sendiri merupakan satu-satunya lembaga resmi yang menaungi profesi tour guide di Indonesia. Dan dalam 3 tahun perjalanannya, HPI Kab. Semarang bekerja sama dengan dinas Pariwisata Kab. Semarang sudah banyak mengadakan pelatihan dan uji kompetensi secara gratis untuk meningkatkan kualitas seorang tour guide.
“Seorang tour guide saat ini diharuskan memiliki KTA dan KTPP sebagai lisensi atas pekerjaan mereka. Dan lisensi tersebut hanya bisa diberikan jika mereka sudah tergabung menjadi anggota HPI. Jadi kami menghimbau untuk teman-teman yang memang menggeluti dunia pariwisata untuk bisa bergabung di HPI, karena saat ini seorang tour guide harus memiliki legalitas resmi yaitu KTA dan KTPP agar bisa tetap bekerja sebagai tour guide dengan aman,” tegas Sutarno.
Sementara itu Heru Subroto, Kepala Dinas Pariwisata Kab. Semarang, menuturkan bahwa keberadaan HPI ini sangat penting bagi perkembangan pariwisata Kab. Semarang karena kemampuan, keterampilan serta wawasan seorang tour guide merupakan wajah pariwisata Kab. Semarang.
“Seorang pemandu wisata atau tour guide harus paham betul tentang jumlah, jenis, sejarah tempat wisata di Kab. Semarang. Selain itu kemampuan bahasa serta tutur kata seorang pemandu wisata ini bisa menjadi daya tarik wisatawan,” ujar Heru Subroto.
Heru juga sangat mengapresiasi adanya guide lokal Candi Gedong 9 yang banyak membantu para wisatawan memberikan informasi tentang sejarah Candi Gedong 9 yang merupakan ikon wisata Kab. Semarang. Harapan Heru, keberadaan guide lokal tersebut bisa menarik minat wisatawan mancanegara untuk datang ke Gesong 9 seperti di Borobudur, apalagi Candi Gedong 9 memiliki kelebihan alam yang sejuk serta pemandangan yang menakjubkan.
“Yang utama dari seorang pemandu wisata adalah performance/penampilan yang bisa menunjukkan budaya dan kearifan lokal Kab. Semarang. Yang kedua mereka harus memiliki kemampuan wawasan yang bagus dan terakhir kemampuan bahasa,” pungkas Heru.
Sementara itu Bupati Kab. Semarang, Ngesti Nugraha, berjanji bahwa di tahun 2023 ini pihaknya akan mengalokasikan dana dari APBD Kab. Semarang untuk pelatihan peningkatan kemampuan berbahasa asing bagi para tour guide di Kab. Semarang. Hal ini dilakukan untuk menunjang pelayanan terhadap wisatawan mancanegara serta untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke surganya Jawa Tengah tersebut.(*)
Tinggalkan Balasan