HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Jateng Siagakan Daerah Hadapi Puncak Hujan 2025

Laporan: Muhamad Nuraeni

SEMARANG | HARIAN7.COM – Wali Kota Salatiga, dr. Robby Hernawan, Sp.OG, menghadiri Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana yang digelar Pemprov Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (18/11/2025). Rakor tersebut menghimpun bupati/wali kota, Forkopimda, dan lembaga kebencanaan se-Jateng untuk menyatukan langkah menghadapi puncak musim hujan Desember 2025–Februari 2026.

Gubernur Jawa Tengah menekankan bahwa seluruh unsur pemerintahan wajib terlibat langsung dalam penanganan bencana. “Kebencanaan adalah milik bersama. Para bupati dan wali kota wajib memimpin langsung di lapangan ketika terjadi bencana di wilayahnya. Kesiapsiagaan hari ini adalah investasi keselamatan,” ujarnya. Pemprov juga memaparkan potensi ancaman banjir di Kendal, Demak, Jepara, dan Pati serta risiko longsor di Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, dan Temanggung. Dukungan modifikasi cuaca dari BNPB telah disiapkan.

Baca Juga:  Polres Salatiga Bagikan 1.000 Paket Makanan Bergizi untuk Pelajar dan Santri

Ia meminta seluruh daerah mengantisipasi banjir dan longsor tahunan dengan memperkuat koordinasi lintas sektor, memeriksa tanggul dan drainase, serta meningkatkan efektivitas peringatan dini. Kepala daerah diminta turun langsung saat tanggap darurat dan memastikan anggaran on call tersedia. Prinsip satu komando dan satu data kembali ditekankan sebagai kunci keselamatan warga.

Baca Juga:  Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang-Solo, Empat Kendaraan Terlibat

Dari BNPB, Deputi Bidang Sistem dan Strategi Dr. Raditya Jati menyampaikan pentingnya perencanaan berbasis kajian risiko sebagai fondasi rencana penanggulangan dan kontingensi bencana. BNPB juga tengah mengembangkan sistem peringatan dini berbasis Artificial Intelligence (AI) bersama BMKG, PVMBG, Kominfo, BRIN, dan Kementerian PUPR.

Rekomendasi BNPB pada tahap awal mencakup penguatan kebijakan berbasis DAS, integrasi mitigasi dalam RTRW, normalisasi sungai prioritas, peningkatan sistem peringatan dini berbasis AI dengan simulasi rutin, pemanfaatan Pooling Fund Bencana, serta penguatan koordinasi pascabencana sesuai standar nasional.

Baca Juga:  Kreativitas Warga Semarakkan Bener Culture Carnival 2025, Bupati Ngesti: Seni Budaya Harus Kita Uri-uri

Wali Kota Salatiga menegaskan kesiapan kota dalam memperkuat mitigasi, meningkatkan koordinasi sektor teknis, dan memastikan kesiapsiagaan hingga tingkat kelurahan. Pemkot berkomitmen memperbarui kajian risiko, memperluas edukasi publik, serta memperkuat sistem peringatan dini di kawasan rawan.

Rakor ini menjadi momentum penting bagi Salatiga untuk menegakkan kesiapsiagaan dan memastikan keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!