Bukan Begal, Hanya Cekcok Teman Sendiri, Polisi Imbau Warga Kudus Tak Sebar Isu Tanpa Kepastian
Laporan: Tambah Santoso
KUDUS | HARIAN7.COM – Isu pembegalan yang sempat viral di media sosial dan membuat warga Kudus waswas akhirnya terbantahkan. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi memastikan bahwa peristiwa di Jalan Raya Karangbener, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, pada Rabu (29/10/2025) malam, bukan tindak kriminal melainkan pertengkaran antara teman sendiri.
Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo melalui Kapolsek Bae, Iptu Madiyono, menegaskan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada unsur pembegalan dalam kejadian tersebut.
“Berdasarkan klarifikasi dan keterangan para pihak, diketahui bahwa korban dan dua temannya sempat keluar bersama dengan sepeda motor Yamaha NMAX. Di tengah perjalanan, mereka terlibat cekcok hingga salah satu mengalami luka,” ujar Iptu Madiyono, Kamis (30/10/2025) sore.
Sebelumnya, kabar soal seorang pemuda yang disebut menjadi korban begal di Jalan Raya Universitas Muria Kudus (UMK) arah timur sempat menyebar luas di berbagai grup media sosial. Kekhawatiran warga meningkat lantaran isu tersebut disertai foto korban yang terluka dan narasi yang menyebutkan adanya aksi begal bersenjata.
Begitu menerima laporan sekitar pukul 20.00 WIB, petugas Polsek Bae langsung menuju lokasi. Namun, setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), korban telah dibawa warga ke rumah sakit. Polisi kemudian melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari korban, yang diketahui bernama Rizal Febrianto (35), warga Kecamatan Jati, Kudus.
Awalnya, Rizal mengaku menjadi korban pembegalan oleh dua pria tak dikenal yang mengendarai motor Honda Beat dan menyerangnya dengan pisau lipat hingga melukai tangan. Namun, hasil penyelidikan mendalam membuktikan sebaliknya.
“Faktanya, kejadian itu murni karena pertengkaran antara korban dan teman-temannya. Tidak ada pelaku begal,” tegas Kapolsek.
Usai kasus terungkap, Rizal menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada pihak kepolisian dan masyarakat atas keresahan yang sempat ditimbulkan. Ia mengakui bahwa peristiwa tersebut bukan tindak kejahatan, melainkan kesalahpahaman pribadi.
Menanggapi hal itu, Iptu Madiyono mengimbau warga agar lebih berhati-hati dalam menerima maupun menyebarkan informasi di media sosial.
“Jangan langsung percaya dengan kabar yang belum jelas sumbernya. Pastikan kebenarannya agar tidak menimbulkan kepanikan,” katanya.
Polsek Bae, lanjut dia, akan terus meningkatkan patroli malam hari untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Sinergi antara masyarakat dan Polri menjadi kunci utama menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif,” pungkasnya.












Tinggalkan Balasan