HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

TPS 3R Karangampel Berubah Jadi Sumber Bau dan Asap, Warga Keluhkan Pengelolaan Sampah yang Gagal

Laporan: Tambah Santoso

KUDUS | HARIAN7.COM – Upaya pengelolaan sampah berbasis lingkungan di Desa Karangampel, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, tampaknya tak berjalan sesuai harapan. Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) yang dibangun untuk mengurangi timbunan sampah rumah tangga kini justru menjadi sumber keluhan warga. Alih-alih ramah lingkungan, fasilitas tersebut menimbulkan bau menyengat, asap pembakaran, dan serbuan lalat hijau.

Pantauan Harian7.com, Jumat (10/10/2025), di lokasi yang berada di jalur Lingkar Utara Kudus, memperlihatkan tumpukan sampah berserakan di sekitar area TPS. Sejumlah bagian bahkan tampak menghitam akibat pembakaran terbuka. Asap pekat sesekali mengepul dan terbawa angin hingga ke jalan utama, membuat warga sekitar serta pengendara tak nyaman melintas.

Baca Juga:  Dukungan Relawan Sinar Terang Pindah, Soliditas Tim Sinoeng-Budi Semakin Menguat, Endang: Tak 'Ngefek' Anggotanya Hanya Segelintir Orang

“Kalau lewat sini, baunya menusuk banget. Apalagi pas siang hari, anginnya bawa bau sampah sampai ke jalan besar. Kadang banyak lalat hijau beterbangan,” ujar salah seorang pengguna jalan yang enggan disebut namanya.

Menurut informasi yang dihimpun, TPS 3R Karangampel awalnya dibangun untuk mendukung pengurangan volume sampah melalui pemilahan dan daur ulang. Namun, sejak beberapa bulan terakhir, sejumlah peralatan utama seperti mesin penggiling dan alat pengolah dilaporkan mengalami kerusakan. Akibatnya, kegiatan pengolahan berhenti total, dan area tersebut berubah fungsi menjadi tempat penimbunan serta pembakaran sampah terbuka.

Baca Juga:  Rumah Kosong di Susukan Ludes Dilalap Api, Begini Kronologinya

Kepala Desa Karangampel, Supama, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, tidak memberikan penjelasan detail. Ia hanya meminta agar konfirmasi diarahkan kepada perangkat desa.

“Silakan tanya ke perangkat saya,” tulisnya singkat.

Pernyataan tersebut menimbulkan tanda tanya di kalangan warga. Beberapa di antaranya menilai pemerintah desa seharusnya hadir memberikan solusi atas persoalan lingkungan yang meresahkan masyarakat.

“Aneh juga, masa kepala desa malah lempar tanggung jawab ke bawahannya. Padahal masyarakat butuh kejelasan dan solusi, bukan saling lempar,” ujar salah satu warga dengan nada kecewa.

Baca Juga:  Inovasi Gandum Tropis, Kolaborasi UKSW dan Pemkot Salatiga Menuju Ketahanan Pangan

Hingga berita ini diturunkan, belum ada langkah konkret dari pemerintah desa maupun Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus. Kondisi di lapangan menunjukkan bau busuk dan asap pembakaran masih terus menyelimuti kawasan Lingkar Utara Kudus.

Jika kondisi tersebut tidak segera ditangani, TPS 3R Karangampel berpotensi menjadi sumber pencemaran lingkungan dan ancaman kesehatan bagi warga sekitar. Fasilitas yang semestinya menjadi simbol kemandirian dan kesadaran ekologis, kini justru mencerminkan gagalnya pengelolaan sampah berbasis masyarakat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!