Tambah Dua Pompa, Pemprov Jateng Genjot Penanganan Rob di Pantura Demak
DEMAK | HARIAN7.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali mengambil langkah cepat menangani genangan rob yang kerap mengganggu aktivitas di jalur pantura Demak–Semarang KM 9, tepatnya di depan pabrik Polytron. Dua pompa tambahan resmi didatangkan untuk mempercepat pengeringan air.
Dengan tambahan tersebut, total pompa yang kini dikerahkan mencapai 14 unit. Rinciannya, delapan pompa milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dipasang di sisi utara, atau jalur arah Semarang ke Demak. Delapan unit ini dinilai efektif menyurutkan genangan yang sebelumnya merendam jalan.
Sementara di sisi selatan, sebelumnya sudah ada empat pompa yang lebih dulu terpasang. “Untuk keringkan air depan Polytron di sisi selatan jalan, sebenarnya sudah dipasang empat pompa. Dua pompa (Pusdataru), satu pompa BPBD Jateng, dan satu pompa BBWS. Tambah dua lagi, siang ini dikirim dari Kudus (Pusdataru), dan satunya dari BBWS,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air dan Tata Ruang (Pusdataru) Jateng, Henggar Budi Anggoro, saat memantau kondisi pompa di Sayung, Sabtu (14/6/2025).
Henggar menyebut, dua pompa tambahan itu akan dipasang di Kali Ngepreh Sayung untuk membuang air ke Sungai Dombo Sayung. Satu unit lainnya akan digunakan khusus untuk mendorong air dari depan Polytron menuju Kali Ngepreh.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Jateng, Hanung Triyono, menegaskan bahwa penanganan rob di sisi selatan tetap memperhatikan keselamatan warga. Menurutnya, air rob sebenarnya bisa saja dialirkan ke sisi utara, namun opsi itu dikesampingkan.
“Genangan air rob di sebelah selatan jalan pantura sebenarnya bisa saja disedot dan dialirkan ke utara jalan. Namun opsi itu tak dilakukan, karena membahayakan permukiman warga sekitar,” tegas Hanung.
Sebagai gantinya, Pemprov Jateng memilih membuang air ke lokasi lain yang lebih aman. Di sisi lain, pemerintah juga terus berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mengeruk sedimentasi saluran air di sepanjang jalur pantura. Harapannya, daya tampung saluran bisa kembali optimal.
Saat ini, Dinas Pusdataru Jateng juga tengah melakukan pengerukan sedimentasi di Sungai Dombo Sayung. Sebanyak delapan ekskavator dikerahkan. Tujuh di antaranya menyebar di berbagai titik strategis, seperti pintu air Penceng, jembatan Sayung Kulon, dan jembatan pintu air Ngepreh. Satu ekskavator lainnya ditugaskan membuka alur hilir kolam Sriwulan.
Seluruh upaya tersebut merupakan bagian dari skema besar penanganan rob Sayung yang dirancang dalam proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall. Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2025 dan siap difungsikan mulai 2026.(Sam)
Tinggalkan Balasan