HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


GENTING! Orang Tua Asuh Bergerak, Stunting Terkikis di Kabupaten Semarang

Laporan: Shodiq

UNGARAN | HARIAN7.COM – Kabupaten Semarang semakin gencar dalam menekan angka stunting. Kali ini, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) digalakkan sebagai strategi ampuh untuk mempercepat penurunan gizi buruk pada balita. Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Hj. Nur Arifah, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam program ini.

Baca Juga:  Kapolsek Bawen Berikan Sosialisasi Perbup no 65 tahun 2020 Kepada Trantib dan Linmas

“Kita berharap penanganan stunting bisa lebih baik dan lebih cepat,” tegas Wakil Bupati Semarang itu dalam Rembug Stunting Kabupaten Semarang yang digelar di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang, Senin (10/3/2025).

Baca Juga:  Pelepasan Murid, TK Raudhotul Atfal, Tarbiyatul Banin 37 Gelar Acara Wisuda dan Pentas Seni

Nur Arifah menekankan bahwa data balita penderita stunting sudah tersedia lengkap di setiap Puskesmas, sehingga penanganan bisa lebih terarah dan efektif. Berdasarkan pendataan keluarga tahun 2023, terdapat 169.156 keluarga sasaran, dengan 17,9 persen (30.273 keluarga) berisiko stunting. Sementara pada 2024, jumlahnya meningkat menjadi 185.271 keluarga sasaran, namun jumlah keluarga berisiko turun menjadi 22.022 keluarga.

Baca Juga:  Batik Benang Raja: Dongkrak UMKM Batik Naik Kelas dan Menembus Pasar Global

Dukungan Total Pemerintah Daerah

Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, yang membuka acara tersebut, menegaskan bahwa penanganan stunting bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama. “Kami akan mengalokasikan tambahan dana untuk program ini, sebagai bagian dari efisiensi anggaran sesuai instruksi Presiden,” ujarnya. Selain itu, infrastruktur kesehatan juga menjadi perhatian, termasuk pemenuhan fasilitas di 22 Puskesmas Pembantu yang masih kekurangan sarana.

Baca Juga:  Satlantas Polres Salatiga: Informasi SIM Gratis Seumur Hidup Adalah Hoaks

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan KB (DP3AKB), Dwi Saiful Noor Hidayat, Kabupaten Semarang saat ini berada di peringkat kedua terendah dalam angka stunting di Jawa Tengah. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, dari 696 balita yang diukur, prevalensi stunting hanya 4,6 persen, atau sekitar 32 anak.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!