HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Indonesia Kecam Penyerbuan ke Masjid Al Aqsa oleh Pemukim Israel

 

Istimewa. 

JAKARTA | HARIAN7.COM – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengecam keras tindakan ratusan pemukim Israel yang menyerbu Masjid Al Aqsa saat menggelar perayaan Parade Bendera Israel. Peristiwa tersebut terjadi dalam rangka perayaan tahunan yang sering kali berujung pada kekerasan dan provokasi.

“Kemlu mengecam penyerbuan ke Masjid Al Aqsa oleh ratusan pemukim Israel pada saat perayaan ‘Flag March’,” demikian pernyataan resmi Kemlu di akun media sosial X, Kamis (6/6/2024).

Kemlu menegaskan bahwa tindakan ini sangat provokatif dan menyakiti perasaan umat Muslim di seluruh dunia. Kemlu juga meminta agar segala bentuk kekerasan, termasuk yang dilakukan oleh Israel di Gaza dan Rafah, segera dihentikan.

Baca Juga:  Breaking News: Sempat Kabur, Pengemudi Mobil Kijang Penabrak Pejalan Kaki di Pakis Berhasil Diamankan Warga

“Semua pelanggaran dan kekerasan yang dilakukan oleh Israel, termasuk di Gaza, harus segera dihentikan,” tegas Kemlu.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, tampak sejumlah pemukim Israel memasuki kawasan Masjid Al Aqsa, memicu kecaman luas dari berbagai pihak, termasuk Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Kecaman dari OKI

OKI juga turut mengecam tindakan para pemukim Israel atas serangan-serangan ke Masjid Al Aqsa. OKI menegaskan bahwa Al-Quds Al-Sharif, yang merupakan ibu kota Negara Palestina, adalah bagian dari Palestina yang telah diduduki oleh Israel sejak 1967. 

Baca Juga:  Kabar Percobaan Penculikan Anak di Desa Tajug Karangmoncol, Polisi Pastikan Itu Hoaks

OKI mendesak komunitas internasional untuk memberikan tekanan kepada Israel agar menghentikan segala bentuk kekerasan di seluruh Gaza.

Parade Bendera Israel

Parade Bendera Israel, yang dikenal dengan nama “Flag March,” adalah acara tahunan yang dilakukan oleh warga Israel di Yerusalem, melewati wilayah Muslim di kota tua. Acara ini diikuti oleh ribuan nasionalis Yahudi sebagai peringatan pendudukan Yerusalem Timur dalam perang 1967. Pendudukan ini tidak diakui secara internasional.

Baca Juga:  Silaturahmi Kamtibmas Gereja, Ketua BKGS Purwanto MPd : Jemaat Gereja Merasa Aman dan Nyaman Dalam Menjalankan Peribadatan

Pada perayaan tahun-tahun sebelumnya, bentrok antara warga Yahudi dan kelompok Muslim Palestina sering kali pecah di Kota Tua Yerusalem. Kekerasan biasanya dipicu oleh aksi vandalisme atau provokasi terhadap warga Palestina.

Tindakan penyerbuan ke Masjid Al Aqsa ini menambah daftar panjang ketegangan di wilayah tersebut dan memperburuk situasi yang sudah memanas. Indonesia bersama dengan komunitas internasional dan OKI terus mendesak agar segala bentuk kekerasan dihentikan dan hak-hak kemanusiaan dihormati.(Is) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!