HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Jaga Kelestarian Rawapening, Ganjar Minta Warga Tetap Tanam Pohon Meski Ditengah Pandemi

Istimewa.

UNGARAN,harian7.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta warga Kabupaten Semarang tetap menanam pohon meski di tengah pandemi Covid-19. Sebab, kegiatan itu merupakan investasi jangka panjang dalam rangka menjaga kelestarian Rawapening.

Hal itu Ganjar sampaikan saat menghadiri Gerakan Penanaman Pohon Bersama Masyarakat di Hulu Sungai Parat DAS Rawapening, Dusun Banyudono, Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Sabtu (9/1/2021).

“Ini bagus (kegiatan penanaman). Bapak-bapak ibu-ibu, walau di tengah pandemi. Bahkan terjadi peningkatan (kasus aktif), berkali-kali pembatasan dilakukan dan kita diminta untuk taat protokol kesehatan. Sehingga banyak pekerjaan yang kemudian terlupakan,” ucapnya.

Baca Juga:  Cegah Penyalahgunaan Narkotika, Petugas dan Warga Binaan Rutan Salatiga di Tes Urine

Akibatnya, lanjut Ganjar, dapat menyebabkan turunnya mental dan memicu stres sehingga muncul penyakit yang nantinya berpotensi terpapar virus Covid-19 karena imun turun.

Namun, Ganjar mengingatkan agar warga tidak panik meski dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti ini. Justru, kegiatan penanaman harus tetap dilakukan sekaligus menjaga imun.

“Meski dalam konteks pandemi, jangan pernah lupa untuk selalu menanam. Waktunya menurut BMKG sampai Maret, tanam sebanyak-banyaknya. karena itulah investasi jangka panjang,” ujar Ganjar.

Baca Juga:  Sejumlah Kades Audiensi Dengan Pj Bupati Banjarnegara, Usulkan Pilkades Digelar Sebelum Moratorium

Pada kesempatan itu, ditanam 10 ribu bibit pohon jenis durian, mangga, avokad, sengon hingga matoa. Sebelumnya, 7 ribu bibit telah ditanam, sehingga total yang ditanam 17 ribu bibit.

“Yang seperti ini dilakukan terus (penanaman pohon) dan jangan lupa taat protokol kesehatan. Semoga manfaat untuk semuanya terutama untuk Rawapening yang dipenuhi gulma dan sedimentasinya terlalu parah,” tandas Ganjar.

Baca Juga:  Drama POPDA Salatiga! 16 Atlet Karate Djojo Bhayangkara Gagal Tanding, Ada Apa?

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), Widi Hartanto, menjelaskan di Kabupaten Semarang ada sebanyak 13.999 hektare lahan dengan kategori kritis dan sangat kritis. Sementara di Desa Banyubiru, terdapat 1,3 hektare lahan dengan kategori keduanya.

“Tentunya ini sebagai upaya dalam rehabilitasi dan konservasi tanah serta air untuk pengurangan erosi dan sedimentasi di hulu DAS Rawapening yang akan berkelanjutan di lahan kritis lain yang ada di Jawa Tengah,” ucap Widi. (Choerul Amar/HJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!