HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Pemerintah Buru Tiga Jenis Obat Terapi COVID-19, Hal Itu Dilakukan Untuk Menjamin Ketersediaan Pasokan

Wamenkes Dante Saksono Harbuwono pada Keterangan Pers Bersama mengenai Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat, Sabtu (17/07/2021) malam, secara virtual. (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Kemenko Marinves)

Editor: Shodiq

JAKARTA,harian7.com – Pemerintah terus berupaya menjamin ketersediaan obat terapi COVID-19 baik dengan mengoptimalkan industri farmasi yang ada di dalam negeri maupun mendatangkan suplai dari luar negeri. Demikian disampaikan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono, dalam Keterangan Pers Bersama mengenai Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat, Sabtu (17/07/2021) malam, secara virtual. 

Disampaikanya, terdapat tiga jenis obat yang diupayakan melalui impor agar stoknya tetap aman untuk Indonesia, yaitu Remdesivir, Actemra, dan Gammaraas.

 “Obat bisa saya laporkan bahwa di dalam negeri relatif terkontrol pasokannya. Kami menyadari bahwa ada obat-obat impor yang memang secara global pasokannya sangat ketat dan obat-obat tersebut antara lain ada Remdesivir, Actemra, Gammaraas (IVig),” ujarnya.

Dante menjelaskan, Remdesivir akan diimpor dari India, Pakistan, dan Cina. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Kementerian Luar Negeri telah melakukan negosiasi agar India bisa membuka kembali ekspor untuk obat tersebut.

Baca Juga:  Pemilik Kendaraan Wajib Konfirmasi ETLE, Jika Tidak STNK Diblokir

 “Sudah mulai masuk sekitar 50 ribu vial dan nanti akan bertambah lagi menjadi 50 ribu vial lagi per minggu. Kami juga sudah membuka akses ke Cina supaya obat-obat yang mirip dengan Remdesivir bisa masuk,” jelasnya. 

Untuk Actemra,lanjut Wamenkes, pemerintah telah menjalin komunikasi langsung Roche, perusahaan obat asal Swiss, untuk mendatangkan salah satu obat terapi COVID-19 yang cukup sulit didapatkan ini. Sedangkan untuk Gammaraas, pemerintah Indonesia sudah mendapatkan impor dari Cina sebanyak 30 ribu vial. 

Namun masih butuh stok lebih banyak lagi untuk mencukupi kebutuhan di Indonesia. Untuk obat-obat yang pasokannya dikategorikan masih cukup dan kelihatan masih jarang untuk masyarakat.

“Sudah dilakukan pertemuan dengan Gabungan Perusahaan Farmasi agar distribusi obat tersebut semakin merata di seluruh Indonesia,”tutur Wamenkes.

Dalam keterangan persnya, Wamenkes juga memaparkan upaya untuk menjamin ketersediaan tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19. “Dengan adanya Rumah Sakit (RS) Asrama Haji serta penambahan tempat tidur di RS lainnya, terdapat total tambahan sekitar 2.000 tempat tidur di DKI Jakarta,”ungkapnya.

Baca Juga:  Buka BAP Ke Publik Terkait Korban Pemerkosaan di Boyolali, IPW Desak Kapolri Periksa Kabid Humas Polda Jateng

Selain itu, Kemenkes bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga membangun rumah sakit lapangan di beberapa wilayah di Tanah Air. 

Terkait oksigen, Wamenkes menyampaikan, dengan adanya peningkatan kasus COVID-19 secara eksponensial kebutuhan oksigen meningkat lima kali lipat hingga mencapai sekitar 400 ton per hari. Sejumlah upaya juga telah dilakukan Kemenkes untuk menjamin suplai untuk kebutuhan tersebut. 

“Bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian, kami sudah melakukan rekonversi dari penggunaan industri yang tadinya besar menjadi sekitar 90 persen digunakan untuk kebutuhan oksigen medis, sehingga sekarang hanya tinggal 10 persen lagi kebutuhan yang digunakan untuk kebutuhan industri,” ujarnya.

 Kemenkes juga terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk menjamin pendistribusian oksigen tersebut. “Hampir setiap hari kami bertemu dan melakukan pendistribusian oksigen dengan prioritas yang kami lakukan secara digital. Penambahan oksigen yang tersalurkan secara digital ini sangat membantu, karena itu kami mohon kepada semua rumah sakit untuk mengisi SIRS online oksigen,”terang Dante. 

Baca Juga:  Berikan Predikat WTAB kepada 46 Satuan Kerja Daerah, Menteri AHY: Zona Integritas Hadirkan Layanan Publik yang Akuntabel, Transparan, Profesional, dan Melayani

Dijelaskannya, SIRS online oksigen adalah format digital yang digunakan untuk memprediksi berapa kebutuhan oksigen untuk tiap RS sehingga bisa dilakukan pendistribusian secara maksimal dan terencana. Selain itu, Kemenkes juga mengupayakan suplai berjumlah sekitar 20-30 ribu oxygen concentrator. 

“Oxygen concentrator ini akan menyuplai kira-kira 600 ton oksigen per hari akan dibutuhkan. Oxygen concentrator ini bisa menyuplai kira-kira 10 liter oksigen per menit untuk kebutuhan tempat-tempat di kamar isolasi maupun di tempat-tempat rawat di rumah sakit isolasi tersentral,” terang Dante.

 Menutup keterangannya, Wamenkes kembali mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. “Saya menekankan kembali agar masyarakat memakai masker dan menghindari kerumunan. Apapun yang terjadi, kita harapkan bahwa apa yang kita kerjakan dalam PPKM ini akan menjadi suatu hal yang merupakan integrasi  peran serta masyarakat dan komitmen dari pemerintah,” pungkasnya. (YUAN/FID/UN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

TERKINI

error: Content is protected !!