Peristiwa Penganiayaan Di Sitalang Kauman Kidul, Remaja Usia 15 Tahun Di Keroyok Hingga Babak Belur, Kuasa Hukum Minta Polres Salatiga Usut Tuntas dan Tindak Tegas Para Pelaku
Ilustrasi.(Istimewa) |
Laporan: Bang Nur
SALATIGA,harian7.com – Aksi pengkroyokan disertai penganiayaan menimpa seorang bocah berusia 15 tahun berinisial PW warga Dusun Krandon RT 01 RW 01, Desa Kalijambe ,Kecamatan Bringin ,Kabupaten Semarang. Remaja itu sempat dilarikan ke rumah sakit lantaran babak belur akibat dikeroyok.
PW saat ditemui harian7.com belum lama ini mengatakan, kejadian bermula T alias Deglok ada persoalan dengan temannya berinisial AZ alias Kobong.”Deglok menyuruh saya untuk menculik AZ, tapi saya tidak mau,”katanya.
Selang satu hari, yakni hari Sabtu 2 Oktober 2021 kembali disuruh untuk menculik AZ, namun saya tolak.”Karena saya menolak, datanglah teman Deglok. Dia bilang kepada saya, Kowe nek dikonkong ora gelem – ita itu tak gebuki dewe lho (Kamu kalu disuruh banyak alasan yang pukuli sendiri lho – red). Para pelaku saat itu bau minuman keras,”jelas PW.
Saat kejadian saya dan IH sedang berada di gasebo Sitalang Kauman Kidul. Oleh Deglok dan teman – temannya, saya di seret turun dari gasebo dan dibawa ke kebun jati.”Saya dipegang, kamu itu kalau disuruh “Nyulik” malah ita itu, saya hajar sendiri lho. Lalu saya dipukul kurang lebih delapan orang, dan dipukul menggunakan batu juga,”beber PM.
Dijelaskan PM, para pelaku yang ia kenali yaitu AY, ES, AG dan RZ.”Hanya itu yang saya kenal, pelaku lainya saya tidak kenal,”ungkapnya.
Sementara Muhamad Simson ayah korban, mengatakan bahwa mengetahui anaknya dianiaya, ia mendatangi salah satu pelaku untuk klarifikasi kejadian tersebut. Namun justru pelaku tidak menanggapi dengan baik melainkan menantang.
“Pelaku malah menantang, bahkan pelaku bilang, paling urusanya uang kan. Saya juga tidak takut jika dilaporkan ke Polisi. Pelaku malah bilang seperti itu mas,”terang Simson.
Karena merasa tidak di hargai, akhirnya kami mengadukan peristiwa yang menimpa anak saya ke Polres Salatiga.
Terpisah Kuasa Hukum PM, Nurrun Jamaludin SHI MHI CM SHEL melalui Imam Supriyono SH dari LBH ICI Jateng saat dihubungi harian7.com, Jumat (5/11/2021) mengatakan, semula pihaknya berharap persoalan tersebut diselesaikan dengan musyawarah kekeluargaan, mengingat diantara pelaku masih ada yang dibawah umur. Namun dalam persoalan ini para pelaku tidak menunjukan tanda tanda yang baik, maka kami berharap kasus ini diusut tuntas dan para pelaku dihukum.
“Kita kan pada prinsipnya mendorong, kalau bisa berdamai, namun jika tidak bisa ya perkara mohon untuk dilanjut,”katanya.
Namun setelah dimusyawarah agar diselesaikan secara kekeluargaan, justru klien kami mendapat ancaman dari pelaku.”Klien kami menyampaikan mendapat ancaman dari pelaku. Awalnya kita menunggu , namun pelaku kurang pro aktif dan tidak menunjukan itikat baik, karena mengancam korban. Maka kami mohon perkara ini untuk dilanjut,”tandas Imam.
Untuk itu, lanjut Imam, saat diupayakan musyawarah untuk berdamai justru pelaku mengancam pihak korban, maka lebih baik perkaranya dilanjut, agar ada efek jera.
“Saya berharap pihak Polres Salatiga untuk menindak tegas dan mengusut kasus penganiyaan ini sampai tuntas, agar pelaku jera,”tandas Imam.
Dengan adanya peristiwa tersebut Imam berpesan kepada para remaja agar dalam pergaulan ataupun pertemanan hendaknya saling rukun. Meskipun dalam pertemanan ada persoalan atau selisih pendapat hendaknya diselesaikan dengan baik, jangan dengan kekerasan.
“Dan saya ingatkan para remaja untuk menghindari hal – hal yang dilarang diantaranya miras, narkoba ataupun obat terlarang lainnya. Karena itu pemicu yang dapat menimbulkan efek sesuatu yang tidak rasional ataupun tindakan diluar kesadaran,”pesanya.
Terpisah, Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana melalui Kasi Humas AKP Hari Slamet Trianto saat dikonfirmasi harian7.com terkait tersebut, belum memberikan keterangan.”Mohon waktunya ya,”jawabnya singkat.
Sementara dari pihak pelaku sampai berita ini diturunkan belum memberikan keterangan dan pihak kuasa hukumnya saat di konfirmasi melalui whatsApp hanya dibaca, dan belum memberikan respon.(*)
Tinggalkan Balasan