Dua Pejabat Sragen Turun Tahta, Ada Apa di Balik Mutasi Akhir Tahun?
Editor: Muhamad Nuraeni
SRAGEN | HARIAN7.COM – Mutasi pejabat di lingkungan Pemkab Sragen biasanya jadi momen promosi dan gebyar jabatan baru. Tapi kali ini, ada aroma lain yang bikin bisik-bisik di kalangan ASN. Dua pejabat justru melorot dari kursi empuknya.
Adalah Prihantomo, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), serta Joko Haryono, Direktur RSUD Sragen. Keduanya kini tak lagi duduk di singgasana eselon, melainkan kembali ke habitat lama, Prihantomo jadi guru, Joko Haryono kembali mengenakan jas dokter.
“Dalam pertimbangan kami dari penilaian yang ada untuk Kepala Disdikbud Sragen dan Direktur RSSP Sragen dikembalikan dalam jabatan fungsional,” ujar Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, Senin (3/11/2025).
Sigit menyebut, keputusan itu murni karena penataan organisasi dan optimalisasi kinerja. “Beliaukan selama ini memiliki jabatan fungsional sebagai guru dan dokter. Maka tidak lagi menduduki jabatan itu, kembali lagi pada jabatan fungsional, bukan jabatan struktural,” katanya kalem.
Namun di balik kalimat “penataan organisasi”, banyak yang membaca sinyal lain. Ada yang bilang ini bentuk evaluasi halus bagi pejabat yang dinilai kurang moncer. Ada pula yang menyebut, aroma politik menjelang akhir tahun ikut menguar di balik rotasi ini.
Apapun alasannya, dua kursi strategis itu kini kosong, bersama tiga posisi lain: Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Inspektorat, dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Total lima kursi penting kini tak bertuan.
“Setelah ini kita akan bentuk panitia seleksi. Siapapun nanti silakan mendaftar di jabatan pratama,” kata Sigit, mencoba menenangkan situasi.
Meski begitu, publik tetap bertanya-tanya: kenapa dua pejabat utama justru harus ‘turun pangkat’ di saat yang lain bersorak mendapat promosi?
Sigit menepis kekhawatiran soal kinerja pemerintahan yang terganggu. “Ini kan perencanaan kegiatan sudah berjalan, sudah tinggal pelaporan-pelaporan saja. Jadi saya yakin tidak berpengaruh,” ujarnya santai.
Ya, di panggung birokrasi Sragen, akhir tahun ini rupanya bukan hanya soal mutasi, tapi juga drama, tentang siapa yang naik, siapa yang turun, dan siapa yang mungkin sedang menunggu giliran berikutnya.(Tof)












Tinggalkan Balasan