HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Isu Dugaan Perusakan Masjid di Bandungan, Kapolres Semarang Minta Masyarakat Jangan Mudah Terprovokasi 

Laporan : Shodiq

UNGARAN|HARIAN7.COM – Beredar video kondisi masjid di kawasan Bandungan Kabupaten Semarang dalam keadaan berantakan. Dalam video tersebut terlihat beberapa pria dan suara yang menyebut masjid dirusak oleh pemilik tempat karaoke di Bandungan.

Video itu viral usai diunggah akun X @neveral0nely___. Dalam video tersebut, terlihat suasana masjid yang gelap itu tampak berantakan dengan kursi dan meja terbalik.

Video itu juga memperlihatkan klarifikasi takmir masjid yang diketahui bernama Baiturrahman. Takmir mengaku tak mengetahui kejadian tersebut.

Baca Juga:  Apes! Kepergok Mencuri Sepeda motor, Warga Bergas Diamankan Polisi

“Kejadian video itu nggak tahu. Video itu diupload, terus viral itu nggak tahu. Saya baru tahu video itu baru tadi malam. Itu jadi viral kayak gimana nggak tahu, saya ditelepon teman-teman, ‘itu benar di tempat anda?’ (saya bilang) ‘iya benar’,” kata takmir masjid dalam video.

“Kok begitu itu saja saya nggak tahu. Kejadiannya jam berapa saya nggak tahu. Tapi kalau yang di video, ada kursi dibalikkan, meja dibalikkan, itu juga saya nggak tahu,” lanjutnya.

Baca Juga:  Rumah di Kupang Ambarawa Saat Ditinggal Pemiliknya Ludes Dilalap Sijago Merah

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dan tetap tenang menyikapi isu yang beredar.

“Termasuk jangan jadi alat dari para pihak yang mencari keuntungan pribadi atas kejadian ini. Kami dari Polri akan menangani kasus ini dengan profesional untuk menemukan bukti sesuai fakta,” ucap Ratna, kepada wartawan di Ungaran Selasa (28/10/2025).

Baca Juga:  Pengembalian Dana Pensiun: Kajari Serahkan Rp 8,5 Miliar ke Pemkab Semarang

Dijelaskan Ratna, terkait peristiwa tersebut, ormas keagamaan akan menyampaikan aduan ke Polres Semarang.

“Dijadwalkan hari ini membuat aduan, kemarin sudah konsultasi ke Kasat Reskrim. Untuk yang terlapor juga belum ada, nanti kan masih penyelidikan lebih dulu, dikembangkan agar lebih luas,” paparnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!