HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Pihak Sekolah Tegaskan: Gejala Mual dan Muntah Siswa di Salatiga Bisa Jadi Karena Cuaca, Bukan MBG

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu SMA di Kota Salatiga mendadak jadi sorotan. Senin (22/9/2025), sejumlah siswa dilaporkan mengalami gejala mual hingga muntah usai menyantap menu MBG. Meski begitu, pihak sekolah menegaskan kejadian itu belum bisa dipastikan sebagai kasus keracunan makanan.

“Terus terang kami mengetahui adanya kejadian tersebut pada Magrib, setelah pulang ke rumah. Lalu ada pemberitaan tersebut, para guru langsung melakukan koordinasi,” ujar Agus Ibnu Ibad, Kepala TU MAN Salatiga yang juga PIC MBG, Selasa (23/9/2025) malam.

Menurut Agus, hasil koordinasi menunjukkan ada dua siswa yang sakit. Satu mengalami diare di rumah, sementara satu lainnya dalam tahap pemulihan. “Tadi pagi juga ada pemeriksaan dari Dinas Kesehatan melalui petugas medis puskesmas, apakah ada efek atas kejadian kemarin,” jelasnya.

Baca Juga:  Kanwil Ditjenpas NTT Perkuat Pengelolaan Anggaran di Masa Transisi

Meski demikian, Agus menilai kondisi itu belum tentu dipicu menu MBG. “Karena jarak waktunya terhitung lama, apalagi saat ini cuaca juga sedang panas, sehingga mungkin kondisi siswa melemah. Selain itu juga bisa jadi tidak cocok dengan menu yang ada, sehingga perutnya menolak,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, aroma kepanikan sempat menyelimuti sekolah. Tujuh siswa disebut-sebut mengalami gejala serupa setelah makan siang MBG. Kabar ini langsung bikin geger hingga akhirnya Dinas Kesehatan (DKK) Kota Salatiga turun tangan.

Baca Juga:  Salatiga Memilih: Debat Pertama Pilwakot 2024 Diwarnai Antusiasme, Teguran, dan Visi untuk Masa Depan

Melalui rilis resmi, DKK menegaskan bakal memperketat pengawasan keamanan pangan di sekolah. “Kami memahami harapan pihak sekolah agar adanya SOP yang lebih jelas dari SPPG, termasuk pengecekan keamanan makanan saat tiba di sekolah. Hal ini menjadi catatan penting yang akan ditindaklanjuti,” bunyi pernyataan resmi DKK, Selasa (23/9/2025).

Pemerintah Kota Salatiga juga memastikan investigasi mendalam bersama instansi berwenang dan pemasok makanan akan segera digelar. “Pemerintah Kota Salatiga berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mencegah kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang,” tegas pernyataan resmi Pemkot.

Baca Juga:  Kapolres Angkat Bicara Terkait Video Viral Polantas Purbalingga Diduga Lakukan Pungli

DKK membenarkan tujuh siswa sempat mengalami gejala keracunan, dua di antaranya harus diperiksa di klinik. Namun perkembangan terakhir cukup melegakan: enam siswa sudah kembali beraktivitas di sekolah, sementara satu siswa lainnya masih menjalani pemulihan di rumah.

Kasus ini menjadi alarm keras: keamanan pangan di sekolah tak bisa dianggap sepele. Publik kini menanti realisasi janji pengawasan ketat agar insiden serupa tak kembali terulang. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!