Puluhan Ribu Massa Ricuh di Pati, Bupati Sudewo Disoraki dan Dilempar Sandal
Laporan: Tambah Santoso
PATI | HARIAN7.COM – Ribuan massa dari berbagai elemen memadati kawasan Alun-alun Simpang Lima Pati hingga depan Kantor DPRD Pati, Rabu (13/8/2025). Mereka menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya.
Pantauan Harian7.com pukul 11.00 WIB, lemparan botol kembali mengarah ke Kantor Bupati dan DPRD. Massa mendesak Sudewo keluar menemui mereka. Namun hingga pukul 11.30 WIB, orang nomor satu di Pati itu tak kunjung muncul. Lemparan botol pun berulang. Sejumlah demonstran bahkan memanjat pagar dan memasuki gedung DPRD.
Ketegangan memuncak ketika aparat kepolisian menembakkan gas air mata. Massa kocar-kacir, namun sebagian kembali merangsek mendekati Pendapa Kabupaten. Puluhan ribu demonstran terlibat bentrok dengan aparat saat memaksa masuk.
Meski bangunan tidak roboh, sejumlah bagian gedung mengalami kerusakan. Polisi berupaya mengendalikan situasi, tapi gelombang massa yang kian panas sulit dibendung.
Kapolresta Pati, Kombes Jaka Wahyudi, mengatakan aksi sudah disusupi kelompok tak dikenal.
“Bahwa semakin siang situasi terus berkembang, mungkin tidak kondusif karena disinyalir ada kelompok-kelompok penyusup aksi ini,” ujarnya di Pendapa.
Ia menegaskan Bupati Sudewo siap menemui massa jika keadaan terkendali, dan membantah isu yang beredar di media sosial.
“Wacana pergi umrah tidak benar. Barusan tadi kita temui, kami bujuk agar bisa menemui aksi massa aliansi Masyarakat Pati Bersatu,” katanya.
Aksi ini dikawal 2.684 personel gabungan dari 14 polres, TNI, dan berbagai instansi. Sekitar tengah hari, Sudewo akhirnya muncul di hadapan massa.
“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya akan berbuat lebih baik,” kata Sudewo.
Namun kemunculannya hanya sebentar. Lemparan botol air mineral dan sandal mengarah padanya. Seorang ajudan berkemeja putih memasang badan untuk menangkis lemparan. Sudewo kembali masuk ke mobil dan meninggalkan lokasi.
Hingga sore, massa masih bertahan di depan kantor bupati. Gerbang terbuka dengan penjagaan ketat aparat.(*)
Tinggalkan Balasan