HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Massa Aksi Demo Kasus Dugaan Korupsi Dana COVID-19 Dipukul Oknum Preman, Jadi Tanda Tanya, Siapa Dalang di Balik Insiden Ini?

MEDAN, Harian7.com – Sejumlah massa aksi yang akan menggelar demonstrasi terkait dugaan kasus korupsi dana COVID-19 di Sumatera Utara diserang oleh sekelompok orang tak dikenal yang diduga kuat merupakan oknum preman.

Aksi yang hendak menggelar unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), Senin, (21/07/2025) pagi, kembali memunculkan kekhawatiran atas kebebasan berpendapat di ruang publik.
Sekelompok pria tak dikenal yang diduga oknum preman menyerang para peserta aksi bahkan sebelum mereka sempat menyampaikan tuntutannya di lokasi.

Kejadian bermula sekitar pukul 10 pagi saat puluhan massa aksi sedang berkumpul dan bersiap-siap untuk melaksanakan aksi. Tiba-tiba, beberapa pria berbadan tegap datang dan memukul serta mengintimidasi sejumlah peserta aksi. Korban dari insiden ini menyebut para penyerang awalnya berbaris dan terlebih dahulu, satu orang menanyakan mengenai apakah benar mau melakukan aksi. Dan ketika dijawab iya, sontak langsung di serang dan menghadang massa aksi.

Baca Juga:  Polresta Cilacap Ungkap Kasus Penyalahgunaan Narkotika Jenis Sabu, Dua Pengguna Diamankan

Muhammad Aulia Korban dari insiden sekaligus kordinator aksi mengatakan, bahwa kami belum sempat apa-apa, baru sampai dilokasi, lalu di datangi oleh belasan orang, dan satu di antara mereka menanyakan, “Kalian mau demo?” Dan di jawab iya, tiba-tiba belasan pria itu langsung maju dan menyerang,” katanya.

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian mengenai identitas pelaku maupun motif di balik aksi kekerasan
tersebut. Namun, berbagai pihak mulai mempertanyakan siapa sebenarnya otak di balik insiden ini. Pasalnya, aksi ini adalah bagian dari bentuk penyampaian aspirasi yang sah secara hukum, namun justru berujung pada kekerasan fisik bahkan sebelum dimulai.

Baca Juga:  Diduga Pengemudi Mengantuk, Toyota Corolla Tabrak Pohon di Salatiga

Dugaan kuat menyebut para penyerang adalah bagian dari oknum preman atau simpatisan dari kelompok tertentu yang merasa terganggu dengan isu yang akan diangkat dalam aksi tersebut: dugaan korupsi dana penanganan COVID-19 yang melibatkan sejumlah pejabat daerah.

“Ini bukan sekadar gangguan biasa, ini sudah masuk ranah pelanggaran hukum dan mencederai demokrasi. Siapa yang merasa terganggu dengan aksi kami sudah tentu dia punya keterkaitan dengan isu korupsi yg kami suarakan,” ucap welvindra selaku peserta aksi yang juga korban dari insiden tersebut.

Baca Juga:  Orientasi CPNS Kanwil Ditjen Imigrasi Jateng Ditutup, Ini Pesan Kakanwil

Dan pihak korban menegaskan bahwa akan terus mendesak pengusutan tuntas atas insiden tersebut. Massa aksi juga menyatakan bahwa mereka sudah membuat laporan kejadian ini secara resmi ke pihak berwajib dan mendesak aparat untuk bertindak profesional, netral, dan tidak terpengaruh oleh tekanan pihak tertentu.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kejatisu maupun dari institusi keamanan terkait insiden penyerangan tersebut. Sementara itu, beberapa korban pemukulan telah mendapat perawatan medis ringan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

SPORT

error: Content is protected !!