Hut Ke 28, Bank Salatiga Diminta Jadi Pilar Ekonomi Daerah yang Kuat dan Terpercaya
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Wali Kota Salatiga Robby Hernawan mendorong Perumda BPR Bank Salatiga untuk terus tumbuh sebagai lembaga keuangan daerah yang kuat, sehat, dan memberikan dampak nyata bagi kemajuan ekonomi Kota Salatiga. Hal itu disampaikan Robby saat menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun ke-28 Bank Salatiga di Kantor Pusat Perumda BPR Bank Salatiga, Rabu (11/6/2026).
Dalam sambutannya, Robby menegaskan bahwa Bank Salatiga memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, penyaluran kredit usaha mikro, hingga peningkatan literasi keuangan masyarakat. Ia berharap ke depan Bank Salatiga mampu menjawab berbagai tantangan yang semakin kompleks di sektor keuangan.
“Tantangan Perumda BPR Bank Salatiga ke depan akan semakin banyak. Baik transformasi layanan digital, kebutuhan efisiensi, regulasi yang semakin ketat, risiko kredit yang relatif tinggi, maupun menjaga loyalitas nasabah,” ujar Robby. “Jadikan pengalaman sebagai guru terbaik. Kepada seluruh jajaran Bank Salatiga untuk terus menjaga integritas dan profesionalisme. Apresiasi untuk inovasi-inovasi yang dilaksanakan oleh Bank Salatiga, baik pengembangan aplikasi mobile, digitalisasi proses kerja, literasi keuangan maupun layanan jemput bola,” tambahnya.
Dalam perayaan HUT ke-28 tersebut, turut hadir Direktur Utama Perumda BPR Bank Salatiga beserta jajaran. Selain seremoni, acara juga dirangkaikan dengan berbagai kegiatan sosial seperti donor darah yang telah dilaksanakan pada 3 Juni, bazar sembako pada 11 Juni, dan cek kesehatan yang dijadwalkan berlangsung pada 20 Juni mendatang.
Pada bazar sembako, masyarakat dapat membeli paket sembako dengan harga khusus, dari semula Rp75.000 menjadi Rp54.000 per paket. Robby menilai kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian nyata Bank Salatiga terhadap masyarakat dan pelaku UMKM.
“Ini bentuk dukungan untuk UMKM maupun kepedulian terhadap masyarakat, seperti kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini yaitu melalui Bazar UMKM. Bazar seperti ini bukan hanya ajang promosi dan transaksi, tapi juga simbol semangat kolaborasi dan pemberdayaan,” jelasnya. Ia berharap kegiatan tersebut dapat menjadi ruang untuk memperluas pasar, meningkatkan kualitas produk UMKM, serta membangun jejaring bisnis yang lebih kuat.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda BPR Bank Salatiga periode 2024–2026, Dartho Supriyadi, dalam laporannya mengungkapkan bahwa sejak tahun 2019 Bank Salatiga telah berupaya bangkit dari kerugian akibat penyalahgunaan dana yang mencapai Rp18,9 miliar. Saat ini, jumlah kerugian yang belum tertutup tersisa Rp5,7 miliar.
“Untuk saat ini fokus kami sesuai Perda memang masih pada recovery keuangan perusahaan, belum bisa menyumbang PAD. Namun dalam waktu dekat ketika kerugian 18,9 M sudah berhasil kita selesaikan, kami akan berfokus untuk menyumbang PAD untuk Kota Salatiga,” ujar Darto. Ia juga menegaskan kepada seluruh jajarannya untuk menjaga integritas dan memastikan tidak terulangnya peristiwa kelam di masa lalu.
Tinggalkan Balasan