Laporan: Muhamad Nuraeni
KAB.SEMARANG | HARIAN7.COM – Warga Dusun Leyangan Krajan, Kelurahan Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur digemparkan oleh penemuan jenazah bayi di area pemakaman umum Secokro, sesaat setelah pengajian malam Jumat pada Kamis malam, 9 Mei 2025. Penemuan ini pertama kali diketahui oleh warga yang tengah berziarah ke makam keluarganya.
Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy, SIK, MSi menyampaikan bahwa pihak kepolisian segera merespons laporan masyarakat dengan mengerahkan personel ke lokasi kejadian.
“Saat ini Personel dari Polsek Ungaran sudah berada di lokasi, berikut unit Inafis dan Pihak Bidan desa untuk melakukan pengecekan,” ungkap Kapolres.
Di lokasi kejadian, Kapolsek Ungaran Kompol Giri Narwantono SH, MH, yang turut didampingi Bhabinkamtibmas setempat, menjelaskan bahwa jenazah bayi berjenis kelamin perempuan tersebut pertama kali ditemukan oleh dua warga, yakni Sujahmi (50) dan Wagiyah (36), sekitar pukul 13.00 WIB saat berziarah.
“Bu Sujahmi dan Bu Wagiyah ini sekitar jam 13.00 Wib berziarah ke makam tersebut, dan melihat ada gundukan seperti makam baru disekitar makam keluarganya. Namun sebelumnya bu Sujahmi dan Bu Wagiyah ini melihat seorang laki-laki keluar area makam, dan dari arah makam keluarga yang akan diziarahi. Karena tidak merasa curiga akhirnya dua saksi ini melanjutkan Ziarahnya, namun bu Sujahmi penasaran dan mencoba mengecek gundukan tersebut, setelah dicek ada kain putih namun keduanya tidak berani melapor maupun bercerita kepada warga sekitar,” jelas Kapolsek.
Masih menurut keterangan Kapolsek, setelah mengikuti pengajian malam Jumat sekitar pukul 19.30 WIB, kedua saksi menceritakan temuannya kepada keluarga. Mereka kemudian bersama-sama kembali ke lokasi dan membongkar gundukan tanah sedalam kurang lebih 20 cm tersebut, hingga ditemukan jenazah bayi yang dibungkus kain putih dan plastik.
“Setelah keduanya mengetahui adanya jenazah bayi, melaporkan ke Bhabinkamtibmas lalu meneruskan ke Polsek dan Polres,” tambahnya.
Tim dari Polres Semarang yang tiba di lokasi bersama Bidan desa, Jarmini, mendapatkan informasi awal bahwa jenazah bayi tersebut diduga masih dalam usia kandungan 5 hingga 6 bulan.
Lestari (62), salah satu warga yang tinggal di sekitar makam, mengaku baru mengetahui kejadian tersebut usai pengajian.
“Sebelumnya saya tidak tau ada kejadian apa, kok tiba-tiba setelah pengajian di makam banyak orang dan sudah ada pak Polisi di situ,” jelasnya.
Untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut, jenazah bayi telah dibawa ke RS Bhayangkara Semarang guna dilakukan autopsi. Kasus ini kini dalam penanganan intensif oleh pihak Polres Semarang.