Laporan: Muhamad Nuraeni
MALAYSIA | HARIAN7.COM — Kabar membanggakan datang dari Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS). Salah satu dosen kebanggaannya, Prima Trisna Aji, sukses mencatatkan namanya di panggung internasional dengan meraih predikat Best Paper Presenter dalam ajang ilmiah bergengsi 2nd International Conference on Recent Advancement in Sustainable Healthcare (ICRASH) 2025 yang digelar di Hotel Summit Subang Jaya, Selangor, Malaysia.
Dalam kompetisi ilmiah yang dihadiri akademisi dan peneliti dari berbagai penjuru dunia ini, Prima tampil memukau lewat presentasi hasil risetnya berjudul Efektivitas Mobile Phone Self-Management terhadap Kemandirian Pengelolaan Hipertensi pada Pasien Hipertensi. Tak hanya sekadar pemaparan, riset ini dinilai menawarkan solusi inovatif dalam pengelolaan penyakit kronis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya merasa sangat terhormat menerima penghargaan ini. Ini menjadi motivasi sekaligus pengakuan atas pentingnya riset kesehatan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi,” ujar Prima kepada harian7.com, melalui rilisnya.
Dalam forum bergengsi tersebut, Prima menegaskan peran strategis ponsel pintar dalam pengelolaan kesehatan mandiri, terutama bagi pasien hipertensi. “Ponsel bukan hanya alat komunikasi, tetapi bisa menjadi instrumen strategis dalam pengelolaan penyakit kronis seperti hipertensi. Aplikasi self-management memungkinkan pasien memantau kondisi mereka secara berkala dan mengambil tindakan lebih cepat jika terjadi gejala yang mengkhawatirkan,” paparnya lugas di hadapan peserta konferensi.
Tak berjalan sendiri, riset ini juga melibatkan kolaborasi internasional bersama dua akademisi handal, Chua Siew Kuan dan Tukimin. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa penelitian lintas negara adalah kunci dalam memperkuat pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang keperawatan dan kesehatan komunitas.
Prestasi Prima pun langsung disambut hangat oleh Rektor UNIMUS, Masrukhi, yang mengaku bangga atas capaian anak didiknya tersebut. “Ini adalah bukti nyata bahwa dosen-dosen UNIMUS mampu bersaing di level internasional. Kami mendorong seluruh sivitas akademika untuk terus mengembangkan riset yang relevan dan berdampak luas,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Masrukhi menegaskan, UNIMUS terus berkomitmen memperluas jejaring global, salah satunya lewat pengiriman dosen untuk mengikuti konferensi, pelatihan, hingga penelitian kolaboratif bersama institusi luar negeri. Menurutnya, capaian Prima bukan hanya soal penghargaan, tetapi sekaligus mengukuhkan posisi UNIMUS sebagai perguruan tinggi yang aktif berkontribusi dalam menciptakan solusi kesehatan berkelanjutan.
Sebagai informasi, ICRASH 2025 sendiri merupakan ajang prestisius yang mempertemukan para pemikir, peneliti, dan praktisi kesehatan dari berbagai negara untuk berdiskusi tentang tantangan dan strategi di dunia kesehatan modern. Mulai dari isu penyakit tidak menular, perubahan gaya hidup, hingga pemanfaatan teknologi digital, semuanya jadi fokus utama dalam forum kolaboratif ini.
Salut untuk Prima Trisna Aji dan UNIMUS! Bukti nyata bahwa prestasi anak bangsa bisa mendunia.
