HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Awalnya Diduga Boneka, Seorang Kakek Ditemukan Meninggal Terapung di Sungai Gandu Pucang

MAGELANG | HARIAN7.COM – Seorang kakek yang sudah Lanjut Usia (Lansia) As’ari (80) warga Dusun Pucang Gunung, Desa Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang ditemukan meninggal dunia disungai Gandu pada, Senin (10/3/2026) sekira pukul 08.00 WIB.

Penemuan tersebut adanya salah satu warga yang melintas di sekitar lokasi penemuan karena melihat benda terapung yang awalnya diduga boneka dan mengeluarkan bau busuk. Mendapati hal tersebut selanjutnya dilaporkan ke Polsek Secang.

Setelah mendapat laporan, Tim gabungan yaitu Polsek Secang bersama Tim Inafis Satreskrim Polresta Magelang, Koramil 05/Secang dan Puskesmas Secang 2 melakukan evakuasi terhadap korban.

Baca Juga:  Pilkades di Desa Duren Mulai Memanas, APK Calkades No 2 Dirusak Orang Tak Dikenal

Menurut anak korban, Moh. Rofi’i (48), bahwa mayat tersebut adalah ayahnya yang sejak kemarin hari Minggu tanggal 09 Maret 2025 tidak ada dirumah.

“Biasanya ayah saya sehabis subuh pergi ke kali gandu untuk buang air besar,” ungkapnya.

Kapolsek Secang AKP Kamidi, S.H., M.H saat dikonfirmasi mengatakan, Korban diduga terpleset kemudian terjatuh, hingga terseret arus kemudian hanyut.

“Dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Secang 2 yang didampingi Tim Inafis Polresta Magelang terdapat luka di dahi sepanjang 4 cm kedalaman 2 cm tidak beraturan diduga akibat terkena batu kali, luka ditelinga sepanjang 2 cm dalam 1 cm diduga akibat gigitan serangga,” bebernya.

Baca Juga:  Nenek 73 Tahun Ditemukan Meninggal di Kamar Mandi Rumahnya Argomas Timur, Begini Kronologinya

Selain itu Kapolsek juga menjelaskan tidak ditemukan feces di dubur, tidak ditemukan lebam mayat, tidak ditemukan air mani di alat kelamin.

“Dimungkinkan korban meninggal dunia sudah lebih dari 12 jam, dan sempat terbawa arus kurang lebih sejauh 1 (satu) kilo meter dari lokasi awal kejadian. Kesimpulan tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan terhadap korban,” imbuhnya.

Baca Juga:  Waspada! Kenalan Melalui MiChat di Salatiga, Seorang ASN dan Perangkat Desa Malah Jadi Korban Pemerasan, Begini Jelasnya?

Setelah selesai dilakukan serangkaian pemeriksaan, Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk jenazah korban dioutopsi dikuatkan dengan surat pernyataan ditanda tangani oleh anak korban dan cap tanda tangan Kepala Desa Pucang.

“Selanjutnya kami menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga untuk dimakamkan dengan disaksikan kades, tokoh masyarakat setempat dan Kepala Puskesmas Secang 2 beserta Dokter pemeriksa dan Bidan Desa Pucang,” tutup Kamidi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!