HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Skandal Jiwasraya: Dirjen Anggaran Kemenkeu Terjerat, Korupsi Rp 16,8 Triliun Terungkap

JAKARTA | HARIAN7.COM – Kejaksaan Agung (Kejagung) terus menggali fakta baru dalam kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 16,8 triliun. Dalam pengembangan kasus ini, Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Isa Racmatarwata (IR), resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Juga:  Jokowi Tegaskan Tidak Ada Toleransi dan Minta Kapolri Kejar Pelaku Teror di Rumah Pimpinan KPK

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, menyatakan bahwa penyidik masih mengumpulkan bukti tambahan dan mendalami kemungkinan adanya tersangka lain.

“Saat ini penyidik fokus pada pemenuhan unsur pasal sangkaan terhadap tersangka. Apakah akan ada tersangka baru, sangat tergantung pada fakta-fakta hukum yang ditemukan,” ujar Harli, Minggu (9/2/2025).

Baca Juga:  Kabar Baik untuk Masyarakat, Pengurusan Paspor Kini Lebih Mudah Tak Perlu Membawa KTP dan KK

Peran Isa Racmatarwata dalam Skandal Jiwasraya

Isa Racmatarwata diduga memiliki peran signifikan dalam pengelolaan keuangan Jiwasraya yang bermasalah sejak 2008 hingga 2018. Saat menjabat sebagai Kepala Biro Perasuransian di Bapepam-LK pada periode 2006-2012, ia diduga terlibat dalam keputusan-keputusan yang memperburuk kondisi keuangan Jiwasraya.

Baca Juga:  Sinergi Hukum dan Pemasyarakatan, Rutan Salatiga dan Pengadilan Agama Berkolaborasi Tingkatkan Layanan Hukum bagi WBP

Sejumlah tokoh sebelumnya telah dijerat dalam kasus ini, termasuk Hendrisman Rahim, Hary Prasetyo, dan Syahmirwan, yang terlibat dalam restrukturisasi bisnis asuransi Jiwasraya.

“Ada peran kuat dari tersangka dalam perkara ini, termasuk setelah penyidik melakukan kajian dan pendalaman atas fakta-fakta persidangan terhadap mereka yang sudah terpidana,” jelas Harli.

Baca Juga:  Kisah Sritex: Air Mata 8.475 Buruh Usai PHK Massal

Modus Korupsi dan Kerugian Negara

Laporan Hasil Pemeriksaan Investigatif dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) mengungkap bahwa Jiwasraya mengalami gagal bayar polis akibat investasi yang tidak sehat dan dugaan penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan dana nasabah.

Baca Juga:  Antusiasme Ibu-Ibu PKK Sambut Nina Agustin: Harapan Baru Perempuan Salatiga

Dana yang seharusnya dikelola untuk kepentingan asuransi malah diputar dalam investasi berisiko tinggi, menyebabkan defisit besar yang berdampak langsung pada keuangan negara dan merugikan ribuan nasabah Jiwasraya.

Baca Juga:  Dua Kasus Penghimpunan Dana Ilegal yang Rugikan Warga Hingga Triliunan Diungkap Polisi

Jerat Hukum bagi Tersangka

Tersangka IR dijerat dengan:

Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001.

Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, yang mengatur tentang keterlibatan dalam tindak pidana korupsi.

Saat ini, Isa Racmatarwata telah ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.(Yuanta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!