Harmoni Natal di Ketanggung: Perayaan Penuh Sukacita dan Toleransi
Laporan: Budi Santoso
NGAWI | HARIAN7.COM – Suasana sukacita dan kebersamaan begitu terasa dalam perayaan Natal di Gereja Pantekosta Serikat (GPS) Desa Ketanggung, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Minggu (29/12/2024). Acara yang dimulai pukul 10.00 WIB tersebut diikuti oleh sekitar 250 jemaat yang hadir untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus dalam suasana penuh khidmat.
Acara ibadah Natal ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain termasuk Heru Kusninda Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Ngawi, Kapolsek Sine AKP Sutikno, Forkopimcam Sine, Kepala Desa Ketanggung Sri Joko, serta tokoh masyarakat lainnya. Kehadiran mereka mencerminkan harmoni dan toleransi antarumat beragama di wilayah tersebut.
Mengangkat tema “Yesus Pusat Pemberitaan”, kotbah Natal yang disampaikan oleh Pendeta Yusak Agus mengajak jemaat untuk memperkokoh iman dan menjadikan Yesus sebagai pusat kehidupan. “Natal adalah momentum refleksi untuk mempererat kasih dan persaudaraan, baik di dalam gereja maupun di masyarakat,” ujar Pdt. Yusak Agus.
Kapolsek Sine, AKP Sutikno, menjelaskan bahwa pihak kepolisian bersama Koramil Sine telah melakukan sterilisasi area gereja sejak pagi hari. “Pengamanan dilakukan sesuai prosedur standar operasional (SOP) demi memastikan keamanan dan kenyamanan umat Kristiani yang merayakan Natal,” ungkapnya.
Pengamanan melibatkan berbagai elemen, termasuk aparat desa dan organisasi masyarakat, sehingga jemaat dapat beribadah dengan tenang. “Kami berkomitmen untuk mendukung setiap rangkaian kegiatan Natal tahun ini hingga selesai,” tambahnya.
Pdt. Yusak Agus, yang juga bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara. “Kami sangat berterima kasih kepada aparat keamanan, warga sekitar, dan semua pihak yang membantu menciptakan suasana aman dan kondusif selama ibadah Natal ini,” tuturnya.
Kepala Desa Ketanggung, Sri Joko, turut memberikan apresiasi atas kekompakan dan kerukunan yang tercermin dalam perayaan tersebut. “Kebersamaan ini adalah wujud nyata toleransi yang harus terus dijaga di desa kita,” ujarnya.
Perayaan ini menjadi simbol harmoni dan semangat persatuan antarumat beragama di Desa Ketanggung. Dengan perayaan yang berjalan lancar dan penuh makna, jemaat serta masyarakat menyambut tahun baru dengan penuh harapan dan optimisme.
Semangat Natal di Ketanggung tak hanya menjadi momen religius, tetapi juga perekat persaudaraan yang mendalam, membawa damai dan sukacita bagi semua. (*)
Tinggalkan Balasan