HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Siaga Bencana, Pemprov Jateng Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Musim Hujan

SEMARANG | HARIAN7.COM – Pemprov Jawa Tengah memperkuat kesiapan menghadapi potensi bencana alam dengan menggelar apel siaga bencana di Halaman Kantor Gubernur Jateng, Senin (18/11/2024). Langkah ini bertujuan meningkatkan kewaspadaan menjelang puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Februari 2025.

Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menjelaskan bahwa apel tersebut melibatkan berbagai elemen, seperti Forkopimda, TNI-Polri, Baznas, Pramuka, dan relawan. “Apel ini kami laksanakan untuk mengingatkan kesiapsiagaan kita menghadapi musim hujan 2024-2025. Sesuai informasi BMKG, November ini sudah memasuki musim hujan,” ujarnya selepas acara.

Baca Juga:  Polwan Polres Ngawi Ziarah ke TMP Doakan Para Pahlawan

Nana juga mengingatkan bahwa pengalaman tahun lalu menunjukkan berbagai bencana meteorologis, seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung, sering terjadi pada musim hujan. Untuk itu, pemerintah telah berkoordinasi dengan berbagai pihak guna mencegah terulangnya insiden seperti tanggul jebol di Demak dan Grobogan pada awal tahun ini.

Pilkada Serentak Jadi Tantangan Tambahan

Menjelang Pilkada Serentak pada 27 November 2024, Nana meminta KPU memastikan Tempat Pemungutan Suara (TPS) berada di lokasi aman dari risiko bencana. “Cari tempat permanen, seperti sekolah atau balai desa, agar pemungutan suara dapat berjalan aman dan lancar,” imbaunya.

Baca Juga:  Jeda kompetisi Liga 2, Nusantara United Gelar Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim

BPBD Maksimalkan Early Warning System (EWS)

Kepala BPBD Jateng, Bergas C Penanggungan, menambahkan bahwa koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota terus ditingkatkan. Early Warning System (EWS) juga dioptimalkan untuk meminimalkan risiko. Meski jumlah EWS masih terbatas, pendekatan berbasis kearifan lokal, seperti siskamling, dinilai efektif sebagai bentuk antisipasi dini.

Baca Juga:  Banjir Bandang dan Longsor di Pekalongan: 17 Tewas, 8 Orang Masih Hilang

“Masyarakat diminta aktif memantau lingkungan sekitar, khususnya di wilayah rawan longsor dan banjir. Langkah kecil, seperti menyimpan barang berharga di tempat lebih tinggi, dapat mengurangi kerugian,” kata Bergas.

Prioritas Penanganan di Titik Rawan

Titik rawan longsor tetap berada di wilayah pegunungan seperti Kabupaten Kebumen, Wonosobo, dan Banjarnegara. Sementara untuk potensi erupsi Gunung Merapi, penguatan jalur evakuasi dan desa tangguh bencana (destana) menjadi prioritas.

Baca Juga:  Operasi Gabungan, Petugas Menindak Sebanyak 20 Pelanggar Tidak Menakai Masker

Dengan langkah strategis ini, Jawa Tengah diharapkan mampu memitigasi dampak bencana, melindungi masyarakat, dan menjaga kelancaran agenda besar seperti Pilkada di tengah tantangan musim hujan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

HIBURAN

SPORT

error: Content is protected !!