Laporan: Muhamad Nuraeni
Hilangnya Sejuk di Jalan Tentara Pelajar
SALATIGA | HARIAN7.COM – Pohon-pohon peneduh yang dulunya berjajar di tepi Jalan Tentara Pelajar, Salatiga, kini telah habis ditebang. Penebangan ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan proyek pembangunan trotoar yang dengan anggaran sekitar Rp 6 miliar.
Proyek ini dikerjakan oleh CV Ciptakan Graha, sebuah perusahaan kontraktor yang beralamat di Solo, dengan jangka waktu pengerjaan selama 150 hari.
Menurut informasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga, proyek ini tidak hanya mencakup pembangunan trotoar, tetapi juga perbaikan saluran air dengan pemasangan U-ditch. Dana proyek sepenuhnya bersumber dari APBD.
Namun, penebangan pohon besar yang selama ini memberikan kesejukan di area tersebut menimbulkan reaksi dari masyarakat. Banyak warga yang mempertanyakan keputusan ini, mengingat pohon-pohon tersebut telah menjadi pelindung alami dari teriknya matahari. Pohon-pohon dengan dedaunan lebat itu memiliki nilai historis tersendiri, terutama karena Jalan Tentara Pelajar dahulu dikenal sebagai Jalan Carang Gito, atau kerap disebut “Cargit”.
“Iya, sekarang rasanya panas sekali setelah semua pohon ditebang. Dulu saya sering melintas di sini karena rindangnya pohon membuat perjalanan nyaman. Semoga setelah proyek ini selesai, kesejukan di jalan ini bisa kembali,” ungkap Dwi, warga Blotongan yang sering melewati kawasan tersebut.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga, Sulistyaningsih, memberikan penjelasan bahwa pihaknya telah merencanakan penggantian pohon-pohon yang ditebang dengan penanaman 50 pohon Tabebuya di sepanjang jalan tersebut. Pohon Tabebuya dikenal dengan bunga-bunganya yang indah, dan diharapkan mampu mengembalikan keindahan serta kesejukan Jalan Tentara Pelajar di masa mendatang.