HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Petani Muda, Pionir Revolusi Pertanian: Inovasi Pupuk Organik di Tuntang

Peran Generasi Muda Sebagai Agen Perubahan Di Bidang Pertanian

Laporan: Muhamad Nuraeni


UNGARAN | HARIAN7.COM – Pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan menimbulkan dampak negatif pada ekosistem pertanian. Kerusakan ini meliputi pengerasan tanah, hilangnya unsur organik, kontaminasi kimia, dan rusaknya struktur tanah yang berdampak pada perakaran dan penurunan produksi komoditas pertanian.

Sebagian besar petani masih sangat bergantung pada pupuk kimia, tetapi Kelompok Tani Senandika Cakrawala dari Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, mengambil langkah inovatif untuk mengatasi masalah ini. Mereka menciptakan Pupuk Organik Cair (POC) dan Pupuk Organik Padat sebagai alternatif.

Pelda Muhamad Munjali, Babinsa Desa Kesongo dari Koramil 05/Tuntang Kodim 0714/Salatiga, bersama Danramil 05/Tuntang Kapten Arh Sunaryo, mendukung kelompok tani muda ini dalam proses pendampingan.

Deqi Novendra, salah satu anggota Kelompok Tani Senandika Cakrawala, menjelaskan, pembuatan pupuk organik ini merupakan upaya kami untuk mengurangi ketergantungan pada bahan kimia dan meningkatkan kesuburan tanah, serta mengatasi keterbatasan pasokan pupuk dari pemerintah.

Dia menambahkan bahwa kelebihan pupuk organik ini adalah ekonomis dan mudah dibuat, karena bahan dasarnya berasal dari limbah rumah tangga. “Pupuk organik tidak hanya meningkatkan produksi pertanian dan kualitas lahan, tetapi juga mengurangi pencemaran lingkungan. Dalam jangka panjang, penggunaannya dapat meningkatkan produktivitas lahan dan mencegah degradasi tanah,” ujarnya.

Kapten Arh Sunaryo sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh para petani muda ini. Menurutnya, ini adalah terobosan yang sangat bermanfaat. “Generasi milenial saat ini cenderung enggan menjadi petani dan lebih memilih bekerja di industri atau supermarket. Namun, dengan ide dan tenaga mereka, generasi muda telah menjadi agen perubahan di bidang pertanian,”terangnya.

Dia juga menambahkan, “Para petani muda ini dapat memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada petani lain tentang pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik, yang tentunya akan membawa manfaat luas bagi komunitas petani,”pungkas Kapten Arh Sunaryo.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

HIBURAN

Humor Inspirasi: Senjata Ampuh Mengobati Penyakit

Kesehatan Mental
error: Content is protected !!