HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Terbang Tinggi di Bukit Sampit, Potensi Desa Wisata Paralayang di Banjarnegara

 

Istimewa.

BANJARNEGARA | HARIAN7.COM – Di tengah pesona alam yang memukau, Bukit Sampit di Desa Sijenggung, Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara, mulai menunjukkan potensinya sebagai destinasi wisata olahraga paralayang. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan berbagai pihak terkait melihat peluang besar untuk mengembangkan desa ini menjadi pusat sport tourism yang dapat mendongkrak perekonomian warga setempat.

Penjabat (Pj) Bupati Banjarnegara, Muhammad Masrofi, menegaskan dukungan penuh pemerintah dalam pengembangan olahraga paralayang di Desa Sijenggung. 

“Pemkab Banjarnegara tentunya akan mendukung olahraga paralayang ini dalam rangka mengembangkan sport tourism di Desa Sijenggung. Harapannya, sport tourism ini mampu meningkatkan perekonomian warga desa,” ujar Masrofi di Lapangan Desa Sijenggung, baru-baru ini.

Desa Sijenggung telah menjadi sorotan setelah sukses melaksanakan 37 kali uji terbang paralayang dari Bukit Sampit di Dusun Tempuran. Perwakilan Pengurus Kabupaten Federasi Aero Sport Indonesia (Pengkab FASI) Banjarnegara, Aris Sudaryanto, menyampaikan bahwa semua uji coba berjalan lancar dan memenuhi syarat penerbangan dari aspek arah serta kecepatan angin, baik saat terbang maupun mendarat. 

“Setelah beberapa kali dilakukan survei dan uji terbang, puncaknya, atraksi paralayang ditampilkan dalam acara pembukaan TMMD kemarin, baik saat pembukaan maupun penutupan,” ujarnya.

Aris juga menambahkan bahwa lokasi olahraga paralayang di Bukit Sampit sangat potensial jika dikembangkan dengan melibatkan berbagai pihak. Pengelolaan tempat akan menjadi kewenangan desa, sedangkan penerbangan akan diatur oleh FASI Banjarnegara dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, di bawah binaan Pangkalan TNI Angkatan Udara Jenderal Soedirman Purbalingga.

Kepala Desa Sijenggung, Suyono, menceritakan bagaimana tim survei TMMD menemukan potensi paralayang di desanya. Bukit Sampit dengan ketinggian 1.029 mdpl terletak tidak jauh dari lapangan desa. Observasi awal menunjukkan bahwa bukit ini memenuhi semua persyaratan untuk penerbangan paralayang dan dapat diakses dengan kendaraan, dengan hanya perlu berjalan sekitar 200 meter untuk mencapai puncaknya.

“Kami berharap, selain untuk olahraga paralayang, lokasi ini juga bisa menjadi tempat wisata. Jika dikelola dengan baik, potensi ini dapat mendongkrak perekonomian masyarakat di Desa Sijenggung dan sekitarnya,” pungkas Suyono.(Is/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!