HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Menangani Stunting: Komitmen Tinggi Jawa Tengah Berbuah Penghargaan

Istimewa

Editor: Muhamad Nuraeni

SEMARANG | HARIAN7.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menerima penghargaan Dharma Karya Kencana dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas komitmen tinggi Jawa Tengah dalam menangani masalah stunting.

Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, pada malam Penganugerahan Tanda Penghargaan dan Gala Dinner Bidang Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 di Balai Merapi PRPP, Semarang, Jumat (28/6/2024).

Komitmen yang Berbuah Penghargaan

Dalam sambutannya, Nana Sudjana mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pengakuan tersebut dan berharap penghargaan ini dapat memberikan dampak positif terhadap penanganan keluarga dan stunting di Jawa Tengah. 

“Kami mengucapkan terima kasih, peringatan Harganas dilakukan di Semarang. Ini merupakan penghargaan bagi Jawa Tengah. Insyaallah ke depan dengan penghargaan yang didapatkan, akan berdampak positif pada penanganan keluarga dan penanganan stunting,” ujar Nana seusai menerima penghargaan.

Peran Penting Kepala Daerah

Malam itu, beberapa penghargaan lainnya juga diberikan kepada provinsi, kabupaten, dan kota dari seluruh Indonesia, seperti penghargaan Cipta Karya, Dharma Karya Kencana, dan Manggala Karya Kencana. Hasto Wardoyo menyatakan bahwa peran kepala daerah sangat berpengaruh dalam menurunkan angka stunting di wilayah mereka. 

“Mereka ini kan ketua tim percepatan penanganan masing-masing. Bupati itu ketua pengarah, wakil bupati jadi ketua pelaksana. Mereka saking semangatnya mencari anak stunting, itu betul-betul mereka cari,” kata Hasto.

Tantangan Berat dalam Penanganan Stunting

Meskipun upaya terus dilakukan, tantangan dalam penanganan stunting masih sangat berat. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka stunting nasional masih berada pada angka 21,5 persen. Hasto menjelaskan ada tiga perilaku utama yang menjadi tantangan dalam menurunkan angka stunting, yaitu perilaku kesehatan lingkungan, perilaku kesehatan reproduksi, dan perilaku pola makan.

“Pertama, perilaku kesehatan lingkungan, misalnya masih ada masyarakat yang buang air besar (BAB) belum pada tempatnya. Tantangan lainnya adalah kesadaran perilaku kesehatan reproduksi. Banyak warga yang menikah di usia muda atau sudah tua tapi masih ingin hamil lagi, maupun jarak antara anak terlalu dekat. Dia tidak menyiapkan prekonsepsi tapi lebih menyiapkan pre-wedding (foto jelang pernikahan),” jelas Hasto.

Edukasi Pola Makan

Faktor perilaku pola makan juga menjadi fokus utama edukasi. Masih banyak masyarakat yang makan nasi dengan lauk mi instan, atau mencari ikan untuk dijual dan hasil penjualannya digunakan untuk membeli mi. “Ada pula anak yang dikasih minum dalam botol dot yang kurang bersih,” tambah Hasto.

Pengukuhan Ayah dan Bunda Asuh Anak Stunting

Dalam kesempatan tersebut, BKKBN juga mengukuhkan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana dan Ketua TP PKK Jateng Shinta Nana Sudjana sebagai Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS), bersama Pangdam Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah IV/Diponegoro Yonanda Novrisandi Deddy Suryadi, dan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi. Selain itu, Nana Sudjana dan Shinta Nana Sudjana juga dikukuhkan sebagai Ayah dan Bunda Genre Provinsi Jawa Tengah.(Andi Saputra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!