Ngaliyan Bersholawat, Hadirkan Suasana Religi di Tengah Perbedaan Beragama Dengan Toleransi Yang Tinggi
Penulis : Wahono
Kontributor: Temanggung
![]() |
Acara Sholawatan yang digelar oleh Pemuda Islam Desa Ngaliyan. |
TEMANGGUNG | HARIAN7.COM – Masih dalam suasana bulan kelahiran Nabi Muhammad, dua desa bergantian menggelar sholawat yang di adakan di lapangan Desa Ngaliyan, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jumat (3/11/2023)
Sholawat menghadirkan Habib Ahmad Bin Muhammad Assegaf dan Drs. Shodiq Mubasir diiringi oleh hadroh El Sambat. Selain itu juga mengundang dari unsur Forkopimcam dan tokoh agama setempat. Acara di banjiri oleh masyarakat pecinta sholawat hingga lapangan penuh sesak.
Suroso selaku koordinator lapangan juga koordinator keamanan mengatakan, Acara ini adalah gagasan dari Pemuda Islam Desa Ngaliyan untuk menambah semangat dalam kegiatan keagamaan.
“Pemuda Islam juga menggandeng pemuda Katholik dalam rangka menumbuhkan toleransi antar umat beragama, kebetulan desa kami juga dilibatkan dalam program Kemenag tentang Desa Moderasi Beragama,” ungkapnya
Sebelum kegiatan sholawat tadi malam, bulan lalu pemuda juga mengadakan kegiatan santunan anak yatim dan pengajian akbar peringatan maulid nabi Muhammad. Semua ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Tidak hanya yang beragama islam, agama lain ikut melibatkan diri dalam mensukseskan acara ini dengan ikut membantu dalam persiapan acara, keamanan dan juga pengaturan pengunjung. Semua karena memang disini menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antar beragama.
Suasana religius terasa manakala Habib pemimpin sholawat mengajak jamaah untuk berdoa meski sebelumnya lapangan sempat diguyur hujan namun tidak menyurutkan semangat warga untuk tetap mengikuti acara sampai usai. Sekira pukul 20.00 wib dengan melantunkan puji syukur dan doa dilanjutkan sholawat. Masyarakat terhanyut dalam acara tersebut hingga acara usai.
Banyak harapan masyarakat ketika diadakan acara tersebut. Seperti halnya, Indah Cahyani (36) menyampaikan bahwa dirinya datang dari Desa lain untuk ikut acara.
” Harapan saya acara seperti ini bisa digelar rutin walau berapa bulan sekali, karena akan menjadikan generasi muda yang mencintai sholawat, lebih religi dan bisa menambah wawasan tentang keagamaan serta belajar bertoleransi dengan penganut agama lain. Saya lihat disini warga yang beragama selain islam ikut membantu sehingga acara berjalan dengan sukses,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan