HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Malam Ini Akan Ada Fenomena Supermoon, Ini Penjelasan Direktur PUSIFA

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Malam ini 1 Agustus 2023 akan ada fenomena bulan purnama super (supermoon) atau bulan purnama penuh akan terjadi. Bahkan penampakan supermoon bisa dilihat langsung dengan mata telanjang.

Direktur Pusat Studi Ilmu Falaq (PUSIFA), KH Muhamad Rifa Jamaludin Nasir mengatakan, bulan purnama Agustus dikenal sebagai Sturgeon Supermoon merupakan yang pertama dari dua bulan purnama di Bulan Agustus. 

“Bulan ini akan lebih terang 99 ketika terbit di timur saat senja, berlawanan dengan matahari terbenam,”katanya saat ditemui harian7.com, Selasa (1/8/2023).

Baca Juga:  Pemerintah Memasifkan Program Pompanisasi Lahan Tadah Hujan untuk Dukung Pertanian

Supermoon itu adalah fenomena yang terjadi setiap 1 tahun bisa dua kali. Nanti akan terjadi lagi pada 29 September 2023 mendatang. 

“Untuk malam ini supermoon nanti puncaknya, Rabu (2/8/2023) dini hari pukul 01.31 wib,”jelasnya.

Rifa menjelaskan, pada puncaknya, supermoon akan berada pada 357.311 kilometer dari pusat Bumi, menjadikannya supermoon terbesar kedua di tahun 2023.

Baca Juga:  Hujan Deras Disertai Angin Melanda Kawasan Ungaran, Rumah Warga Porak - Poranda

“Sturgeon Supermoon ini disebut bakal memiliki ukuran serupa dengan bulan purnama super yang akan terjadi 30 Agustus nanti,”jelasnya.

Rifa menambahkan, supermoon mengorbit sedikit lebih dekat ke Bumi daripada rata-rata bulan, sehingga tampak sedikit lebih besar dan lebih terang . 

“Itu terjadi karena bulan memiliki orbit elips bumi,”tambahnya.

Bulan memiliki jarak perigee (terdekat) dan apogee (terjauh). Jarak rata-rata perigee dan apogee masing-masing dapat berkisar 363.400 hingga 405.500 kilometer.

Baca Juga:  Tujuh Kementrian Ikut Ramaikan Pameran ‘Salatiga Fair 2018’

“Supermoon adalah purnama terdekat, sehingga ukurannya lebih besar dari rata-ratanya. Mengamati supermoon sama dengan mengamati purnama biasa,”terangnya.

Ia menjelaskan fase purnama adalah kondisi di saat seluruh permukaan bulan yang menghadap ke bumi memantulkan cahaya Matahari. Jarak antara bumi dan bulan saat itu mencapai 357.528 kilometer.

Menurut Rifa, masyarakat bisa melihat langsung fenomena tersebut tanpa alat penglihatan tambahan dan bisa diamati sepanjang malam.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!