HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Diiringi Sholawat, 4 tiang Soko Guru Masjid Agung Kendal di Tancapkan

Sekda Kendal beserta para kyai dan panitia renovasi masjid agung Kendal bersama-sama menancapkan tiang soko guru.

KENDAL | HARIAN7.COM – Dengan mengucap Bismillahirohmanirrokhim, Sekda Kendal IR Soegiono ST. MT mewakili Bupati disaksikan oleh Para Kyai, Habaib, Takmir Masjid, Panitia dan undangan lainya, meletak kan 4 (empat) Soko Guru Masjid Agung Kendal, Senin (21/08/2023). 

Pemasangan Soko Guru ini menandai dimulainya pemasangan kerangka atap dan kerangka beton untuk lantai dua.

Menurut Ketua Takmir Masjid KH Asro’i Tohir, Ke empat Soko Guru itu dahulu di datangkan dari alas Sojomerto bersamaan dengan datangnya ke empat para Wali pada tahun 1493.

“Oleh karena itu masing-masing Soko Guru diberi nama dari ke empat Wali yang datang tersebut yaitu Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga serta Sunan Gunung Jati,” terang Kyai yang sekaligus sebagai Ketua MUI Kendal tersebut.

Baca Juga:  Polrestabes Semarang Ringkus Pelaku Penganiayaan Resepsionis Kostel

Sementara itu, amanat Bupati Dico Ganinduto yang dibacakan oleh Sekda Sugiono memaparkan, bahwa renovasi Masjid Agung ini merupakan 10 dari 12 program prioritas Pemda pada tahun 2023.

“Renovasi Masjid akan menelan anggaran sekitar 60 Milyard, 20 Milyard dari APBD Kendal, 8 Milyard dari Kas Masjid, 10 Milyard sumbangan dari masyarakat dan 22 Milyard sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat, seperti BUMN, BUMD atau Perusahaan Lainya,” terang Bupati lewat Sekda.

Ditempat lain, harian7.com mencoba untuk menggali istilah Soko Guru yang selama ini digunakan dibanyak masjid dengan mewancarai tokoh Aktivis Kendal Subakir, hasil dari wawancara kemudian dirangkum sebagai berikut :

Baca Juga:  Polda Jateng Gelar Nobar Film Manusia Biasa Bersama Kodam IV/Diponegoro Dan Masyarakat

Diterangkan Bakir, Istilah Soko guru ini, menurut KBBI artinya adalah tiang tengah atau tonggak.

Namun secara harfiyah, Soko guru bisa diartikan sebagai tiang utama dari kayu jati (cor) yang berfungsi sebagai penyangga kerangka serta atap masjid.

“Secara Filosofi, Soko Guru yang berjumlah 4 itu melambangkan empat pegangan bagi umat islam, yakni Alqur’an, hadis, Ijma’ dan qiyas. Saka guru dapat diartikan juga sebagai makna empat orang yang harus kita hormati secara hakiki yaitu kedua orang tua kita dan kedua mertua kita. Karena dari merekalah kita berasal dan turun ke bumi atas izin Allah SWT,” terangnya.

Baca Juga:  Tingkatkan KKYD di Bulan Ramadhan, Polsek Pabelan Razia Miras dan Petasan

“Bisa juga, Soko Guru 4 buah itu di simbolkan sebagai Khulafaur Rasyidin yang terdiri atas para sahabat Nabi Muhammad SAW yang baik. Seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, tergantung dari sudut mana mengambil contohnya,” katanya lagi.

Dulu hampir sebagian besar masjid menggunakan Soko Guru dari kayu jati, namun di era modern saat ini, Soko Guru lebih Banyak menggunakan bahan cor, hal itu disebabkan begitu sulitnya mendapatkan tiang Kayu jati yang berdiameter besar dan panjang.

Penulis : A.Khozin

Editor   : Andi Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!