HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Seseorang boleh merasa pandai, tapi kalau tidak sopan masa depannya luluh lantak, Itu kata Sinoeng dihadapan 352 siswa SMP Muhammadiyah Plus Salatiga

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Peserta didik tidak hanya fokus pada pendidikan akademis, tetapi juga pendidikan karakter, terutama terkait adab kepada orang tua dan orang yang lebih tua.

Demikian diungkapkan Pj. Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi dihadapan 352 siswa SMP Muhammadiyah Plus Salatiga pada acara Forum Taaruf Siswa (Fortasi) Kelas 7 yang berlangsung Senin, (17/7/2023).

Sinoeng mengungkapkan, Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama merupakan fase yang sangat krusial, karena akan menjadi kenangan pada 20 atau 30 tahun yang akan datang. 

Seseorang boleh merasa pandai, tapi kalau tidak sopan maka masa depannya luluh lantak. Begitu pula kalau seseorang merasa pintar, lalu menyepelekan orang tua dan menganggap remeh bapak ibu guru, dipastikan masa depannya tidak akan jelas.

Baca Juga:  Inilah Kata Kata Ucapan Idul Fitri 2023 Yang Menyentuh Hati

“Saya pastikan di hadapan kalian sekarang ini, keadaban, sopan santun, perilaku jauh lebih utama dan mulia daripada ilmu. Kalau cuma sekedar ilmu, iblis juga berilmu. Kalau cuma sekedar pintar, iblis dan setan lebih pintar. Tapi iblis dan setan tidak punya adab. Camkan,” tegas Sinoeng.

Lebih lanjut Sinoeng menekankan, menjadi siswa baru di SMP Muhammadiyah Plus Salatiga merupakan kesempatan baik untuk membuktikan kredibilitas dan nama baik. Dan semua itu akan menjadi berarti jika siswa berinisiatif untuk mengambil kesempatan.

Baca Juga:  Maryono Putus Lengan Tangannya Saat Kerja, Namun Perusahaan Tutup Mata

“Siswa baru agar mempergunakan kesempatan menimba ilmu sekaligus juga mengembangkan bakatnya, karena di sekolah tersebut tidak hanya dikembangkan soal akademik saja, tetapi juga potensi potensi di luar akademik sehingga siswa bebas memilih,”tuturnya.

“Yang tidak boleh adalah, anda tidak memilih,” tandas Sinoeng.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Kota salatiga, Sutomo, mengungkapkan bahwa Fortasi merupakan Masa Pengenalan Lingkungan Siswa (MPLS) yang diterapkan di lingkungan SMP Muhammadiyah Plus. 

“Fortasi yang berlangsung selama dua hari tersebut bertujuan untuk menyambut 142 siswa/siswi kelas 7 SMP Muhammadiyah Plus Kota Salatiga Tahun 2023,”terangnya.

Baca Juga:  Berada di Tepian Danau, Desa Asinan Kab Semarang Miliki Potensi Wisata Naik Perahu dan Kuliner

Sebagaimana MPLS pada umumnya, lanjut Sutomo, fortasi membekali anak didik dalam adaptasi lingkungan sekolah dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama belajar di SMP Muhammadiyah Plus Kota Salatiga.

“SMP Muhammadiyah Plus Salatiga tahun ini mendapat amanah untuk melaksanakan program ICP (Internasional Class Program) dari program Majelis Dikdasmen PBM Jawa Tengah. Dimana, ada satu kelas yang memang kita prioritaskan dalam pengembangan Bahasa, untuk mendukung sister school dengan berbagai negara, seperti Australia, Malaysia, Thailand, Singapura. Program ini sudah jalan sejak SMP Muhammadiyah Plus berdiri,” jelas Sutomo.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

HIBURAN

SPORT

error: Content is protected !!