![]() |
Makam Soeharto dan keluarga.(Foto: Widodo/harian7.com) |
Laporan: Widodo
KARANGANYAR | HARIAN7.COM – Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, sekitar 14 tahun yang lalu, Presiden kedua RI Soeharto atau Pak Harto di makamkan ditempat ini.
Komplek pemakaman yang berada di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih ini selain Soeharto Tien Soeharto, serta keluarga dan kerabatnya dimakamkan di kompleks permakaman tersebut.
Kini komplek pemakaman jadi salah satu tujuan wisata ziarah.
Untuk mengetahui lebih jelas harian7.com bersama owner Awan Kitchen dan Vijay Gordyn sambangi tempat ini Senin, (20/3/2023).
Disampaikan oleh sumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya bahwa Astana Giribangun yang dibangun pada tahun 1974 dan diresmikan pada tahun 1967.
Makam ini terletak di bawah astana Mangadeg, komplek pemakaman keluarga Pura Mangkunegaran.
Di dalam Astana Mangadeg, terdapat makam Kanjeng Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Sri Mangkunegara I, yang terkenal dengan sebutan Pangeran Samber Nyowo.
Pada masa hidupnya dahulu ia adalah seorang pendiri Praja Mangkunegaran, sebuah kadipatian tinggi di wilayah Jawa Tengah bagian timur.
Kembali membahas Astana Giribangun. Astana Giribangun menunjukkan tentang arti masih adanya garis keturunan antara Sri Hartinah atau Bu Tien Soeharto dengan keluarga Mangkunegaran III. Pemakaman Soeharto berada di atas bukit Ngaglik seluas kurang lebih 4,3 hektare.
Selain suasana udara dingin dan di kelilingi pepohonan yang rimbun, Astana Giribangun mempunyai Gaya arsitektur Jawa yakni Joglo yang sangat kental.
Untuk menuju makam Soeharto di Astana Giribangun, pengunjung harus melewati jalan berundak-undak yang berkelok-kelok dan menanjak.
Selama perjalanan pengunjung disuguhi pemandangan pepohonan rindang dan udara yang segar.
Bagunan cungkup di Astana Giribangun ada tiga cungkup yakni Argosari, Argokembang, dan Argotuwuh.
Satu bagian cungkup utama dan dua bagian cungkup lainnya merupakan calon makam yang diperuntukkan bagi keluarga dan para pengurus Yayasan Mangadeg.
Cungkup Argosari tempat Soeharto yang merupakan cungkup utama di Astana Giribangun.
Di cungkup ini selain makam Soeharto beserta istrinya dimakamkan juga terdapat makam kedua orang tua Tien Soeharto.
Empat tiang utama di dalam Cungkup Argosari ini terbuat dari beton yang dihiasi dengan lapisan kayu ukiran asal Jepara.
Selain itu, pada dasar tiang tersebut juga dihiasi dengan cincin-cincin yang terbuat dari logam berwarna emas.
Sedangkan lantainya terbuat dari marmer buatan Tulungagung. Bangunan Joglo bergaya Solo ini berdindingkan kayu ukir dengan luas sekitar 81 meter persegi.
Jadi, para peziarah usai mengunjungi makam Soeharto dan Tien Soeharto, juga dapat melanjutkan berziarah ke teras Cungkup Argosari.
Teras ini seluas 243 meter persegi yang merupakan calon lokasi makam anak dan para menantu Soeharto.
Sedangkan di selasar seluas 405 meter persegi merupakan calon makam para penasihat, pengurus harian, serta anggota pengurus Yayasan Mangadeg.
Tedy Mulyawan salah satu peziarah mengatakan, selama menziarahi makam Pak Harto dan Ibu Tien Soeharto ia membaca doa untuk mendoakannya.
“Beliau Pak Harto adalah orang yang banyak jasa di negara ini. Sehingga kita sebagai warga Indonesia sudah seharusnya mendoakan beliau,”ucapnya.
Jasa beliau sangat terkenang hingga saat ini.”Semoga beliau tenang disurga dan apa yang telah dia lakukan di masa dulu dapat menjadi panutan kita yakni membesarkan negeri ini,”tuturnya.(*)