HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Nguri – uri Budaya Jawa dan Ngumpulke Balung Pisah, Keluarga Besar Wirokartono Gelar Pertunjukan Wayang Kulit

Laporan: Budi Santoso

NGAWI | HARIAN7.COM – Melestarikan, sekaligus `nguri uri` budaya Jawa, keluarga besar Wirokartono menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk.

Dengan mengambil lakon Semar Mbangun Karang Kadempel, oleh Dalang cilik yang masih duduk di bangku SMP Ki Toufiq Hilmi Prayogo, di halaman bekas rumah penggiling padi Dusun Kopenan, Desa Ketanggung Kecamatan Sine, Kabupaten, Ngawi, Sabtu (22/1/2023) malam.

Baca Juga:  Kades Menyerahkan Keputusan Kenaikan Tunjangan BPD Ke Bupati, Asalkan tidak di Alokasikan Dari Hasil Pengelolaan Tanah Bengkok

Gelaran pentas hiburan wayang kulit tersebut, sekaligus dalam rangka pertemuan keluarga ‘Ngumpulka Balung Piasah’.

Hadir dalam acara ini yakni tokoh masyarakat Desa Ketanggung dan para remaja. Acara diawali dengan penampilan Karawitan dari Jemaat GKJW Desa Ketanggung.

Ketua penyelenggara dan juga salah satu perwakilan keluarga Wirokarto,  Nanang mengatakan, pagelaran ini bertujuan untuk mengenalkan budaya wayang kulit kepada para remaja, sekaligus mengajaknya  untuk menyukai budaya bangsa Indonesia khususnya budaya Jawa salah satunya wayang kulit.

Baca Juga:  PMI Kabupaten Cilacap Gelar MUKERKAB 2025: Perkuat Sinergi untuk Penanggulangan Bencana

“Kegiatan ini bertujuan mengumpulkan saudara saudara kita yang lama tidak bertemu, terutama anak dari bapak Wirokartono yang masih hidup yaitu anak nomer tiga yakni ibu Sri Rahayu Suroyo,”katanya saat ditemui harian7.com disela acara.

Nanang mengungkapkan, yang utama diselenggarakannya pagelaran ini, kami keluarga Wirokartono akan ikut andil untuk melestarikan budaya wayang kulit juga akan ikut membangkitkan perekonomian di bidang wisata di Desa Ketanggung pasca covid 19.

Baca Juga:  Penyerahan Bantuan Sembako Dari BPBD Kabupaten Semarang Oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Semarang Kepada Poksus / Poklak UP2K

“Gedonge Mbah Wiro Kartono ini sebagi peninggal beliau yang lama tidak di huni kini sudah direnovasi sebagai wujud peninggalan sejarah karna Mbah Wirokartono dulu sebagai Kepala Desa Ketanggung yang pertama,”pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!