Gegara Takut Disunat, Pria Yang Minggat Sejak 25 Tahun Lalu Akhirnya Pulang
![]() |
Ilustrasi.(Istimewa) |
KLATEN | HARIAN7.COM – Setelah 25 tahun menghilang, A (38) seorang pria warga Kecamatan Polanharjo, Klaten, akhirnya pulang kerumah. Kepulanganyapun disambut hangat dan diwarnai isak tangis keluarga.
Penyebab A pergi dari rumah lantaran takut disunat.
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Klaten, Joko Prayitno mengatakan, dari asesmen dan cek keluarga, yang bersangkutan pergi dari rumah sejak duduk di kelas 1 SD.
“Konon pergi dari rumah karena trauma mau disunat,” ungkapnya.
Joko menjelaskan, awal mula terlacaknya A berawal dari konten YouTuber yang menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Bantul dan tersebar di warga. A saat ditanya mengaku berasal dari Klaten sehingga TKSK bergerak.
“TKSK memiliki jejaring baik dengan sesama TKSK maupun lembaga lain atau di daerah lain. Kebetulan ini yang menemukan jejaring YouTuber kita yang menangani ODGJ, kemudian kontak dengan kami,”terang Joko.
Joko menuturkan, kemudian TKSK menghubungi jaringannya di Bantul untuk melakukan cross-check. Lalu dari TKSK di Klaten melakukan mediasi ke keluarga.
“Kita mediasi ke keluarga dengan mengecek ciri-ciri khusus difasilitasi kepala desa dan RT-RW. Hari ini klir, kita lakukan reunifikasi (penyatuan),”tutur Joko.
Menurut Joko, selama A pergi puluhan tahun, keluarga mencoba mencari tapi tidak menemukan. Akhirnya A ditemukan di Bantul setelah lebih dari dua dekade lamanya.
“Akhirnya ditemukan. Ditemukan di Kabupaten Bantul, tepatnya di Pasar Kepek, Sewon, Bantul, Jogja,” imbuh Joko.
Joko menerangkan yang bersangkutan dalam kondisi sehat. Menurutnya, kondisi kejiwaan tidak 100 persen ODGJ, tapi karena trauma.
“Kondisi sehat, bukan total pengidap ODGJ, tetapi memang menggelandang karena trauma. Selama ini menggelandang identik ODGJ, ini tidak benar,”bebernya.
Di lokasi yang sama, kakak kandung A menyatakan adiknya pergi sekitar tahun 1998. Kala itu A pergi dari rumah karena takut disunat.
“Awalnya mau disunat. Saat pergi hanya membawa mainan mobil-mobilan. Awalnya malam berani disunat, tapi paginya pergi,” tutur Damar kepada wartawan.(Dtk)
Tinggalkan Balasan