Ada Yang Beda di SD School of Life Lebah Putih Salatiga, Penilaian Tengah Semester Dilakukan Dengan Projek Siswa
Laporan: Bang Nur
SALATIGA,harian7.com – Jika kebanyakan sekolah melakukan ujian tertulis atau lisan saat ujian tengah semester, berbeda yang dilakukan oleh SD School of Life Lebah Putih Salatiga.
Penilaian tengah semester dilakukan dengan projek siswa. Mulai dari penampilan menyanyi, bercerita, fotografi, dan olahan makanan. Kepala Sekolah SD School of Life Lebah Putih Darojat Bayu Adi Nugroho mengaku kegiatan yang diberi nama Lebah Putih Fest itu sebagai penilaian siswa untuk ujian tengah semester.
Dilakukan mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Kelas 1 – 2 melakukan penampilan menyanyi, bercerita, drama, dan cerita bergambar. Kolaborasi antara siswa dan orang tuanya. Sementara kelas 3 – 6 menampilkan fotografi dan makanan olahan.
“Ada 136 anak, setiap anak menampilkan satu karya berupa fotografi ataupun penampilan,” jelas Darojat disela-sela acara kepada wartawan, Senin (5/9/2022).
Diakui, kegiatan semacam itu sudah dilakukan SD School of Life secara berkala. Tujuannya adalah agar siswa bisa semakin meningkatkan bakat dan minatnya. Selain itu menjalin kolaborasi dan kerjasama.
“Bisa menambah kerjasama, kolaborasi antara sekolah, anak dan juga orang tua pastinya,” terangnya.
Sementara, Pj Walikota Salatiga Sinoeng N Rachmadi saat mengunjungi acara itu mengaku sangat bahagia. Dirinya baru pertama kali menyaksikan sekolah yang berkonsep bersentuhan dengan alam secara langsung. Sebelumnya hanya menyaksikan lewat televise ataupun Koran.
“Ada perbebedaan, hampir seluruh anak mampu menyampaikan pendapat. Mengekspresikan dan bertanya. mereka melakukan penampilan sesuai keminatan,” ujarnya.
Kemampuan akademik kata Sinoeng, juga harus dilengkapi dengan kemampuan non akademik. Hal tersebut yang dilakukan oleh SD School of Life Lebah putih.
“Interaksi in class dan out class sangat luar biasa. Kegembiraan,Kebahagiaan itu sangat terpancar dalam diri anak-anak,” ungkapnya.
Bahkan pihaknya juga menawarkan rumah dinas walikota bisa digunakan sebagai tempat belajar siswa. Mengingat rumah dinas itu syarakat akan sejarah. Salah satunya tempat pertemuan Presiden Soekarno dan Ibu Hartini.
“Jika itu bisa, kita ceritakan dan anak-anak bisa datang kesana. Lalu mereka akan mengatakan kalau Proklamator kita menemukan cintanya salah satunya di Salatiga,”terangnya.
Diharapkan, orang tua untuk memfasilitasi anaknya dan tidak memaksakan anaknya. Karena keberhasilan tidak hanya di akademik tapi juga non akademik juga.
“Perlakuan kita kepada anak-anak adalah wujud masa depan kita,”katanya.
Salah seorang siswa SD School of Life Wira Praditya mengaku senang dengan acara ini. Ia membawa olahan singkong. Karena sudah banyak yang tahun dengan singkong.
“Saya bawa singkong karena sudah banyak yang tahu singkong. Rasanya juga enak,” kata siswa kelas 6 ini.
Tinggalkan Balasan