Unik! Demi Kepuasan Pelanggan, Ojol Jeggboy & Girl di Salatiga Layani Tangkap Cicak, Tokek Bahkan Wakili Acara Hajatan Pernikahan, Begini Ceritanya?
![]() |
Istimewa. |
Laporan: Bang Nur
SALATIGA,harian7.com – Tantangan pengusaha dalam menjalani bisnis di era digital seperti sekarang ini semakin meningkat. Namun dengan dukungan teknologi, semua urusan jadi lebih mudah.
Teknologi tidak bisa dipungkiri telah membawa banyak perubahan di peta persaingan bisnis saat ini. Mulai dari lahirnya pesaing-pesaing baru, inovasi-inovasi sampai hadirnya berbagai model bisnis baru yang berbasis teknologi, dan itu terjadi di kota besar maupun kota kecil.
Salah satunya di Salatiga, selain persaingan bisnis aneka kuliner yang pemasaranya berevolusi digital marketing.
Tak hanya itu, saat ini persaingan pasar transportasi online di Salatiga juga sangat sengit.
Salah satu pengusaha transportasi online (Ojol) Jeggboy & Girl, Sri Sahono membeberkan pengalamanya. Ia mengaku hingga bisa bertahan selama enam tahun ini harus bersaing ketat dengan Ojol yang sudah punya nama besar. Segenap ide ia curahkan selama enam tahun.
“Untuk bisa singgah dihati konsumen, kita memberikan pelayanan lebih yang tidak dilakukan oleh ojol lain. Salah satunya pelayaanan berbelanja di pasar tradisional, membeli makanan di pedagang kecil tradisional, dan servise handphone,”ungkap Sahonoe kepada harian7.com, Senin (8/8/2022).
Selain itu juga kerap mendapay orderan yang unik. Kalau musim nikahan banyak yang meminta untuk ditemani kondangan. Selain itu juga seringkali ada pelanggan yang order untuk menangkap tokek dan cicak di rumah. Bahkan kalau musim penghujan juga diminta mindahin jemuran,”ucapnya dengan gamblang.
Sahonoe mengungkapkan, kehadiran Jeggboy juga membawa berkah bagi sebagian drivernya yang kini diisi oleh anak muda di bawah 35 tahun. Mereka Bisa reques misalnya penumpang perempuan minta driver perempuan.
“Untuk menjaga pelayanan kami juga punya SOP yang ketat,”tandasnya.
Sahono mengaku, saat ini ada sekitar 230 driver Jeggboy & Girl. Dari jumlah tersebut 30% adalah mahasiswa, untuk cari pekerjaan sampingan. Terkait order juga bisa melayani sampai ke pelosok. Selain itu tidak perlu menggunakan aplikasi. Karena Jeggboy & Girl bisa pesan melalui nomor center WhatsApp .
Hal tersebut memudahkan masyarakat yang kurang tersentuh teknologi. Salah satunya adalah pedagang tradisional.
“Pasar tradisonal yang selama ini belum tersentuh teknologi, kita bisa melayani,” terang Sahono.
Terkait harga, tarifnya adalah Rp 10 Ribu untuk lima kilometer pertama. Terkesan lebih mahal dibanding ojol lain. Namun tidak ada kenaikan harga dari pedagang.
“Jadi jatuhnya malah lebih murah,” akunya.
Kedepannya, Sahono mengaku akan invasi ke daerah lain. Utamanya adalah sekitar Salatiga. Seperti Kabupaten Semarang dan Boyolali. Boyolali menurutnya menjadi tetap yang sangat berpotensi untuk mulai merambah ke daerah lain.
Salah satu pelanggan, Muza warga Salatiga mengaku sangat terbantu dengan keberadaan Jeggboy & Girl.”Sangat membantu sekali. Karena saat mager ataupun ada kesibukan lain, jasa ojol ini bisa diandalkan,”ucapnya.(*)
Tinggalkan Balasan