HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Pesona Boemisora, Objek Wisata di Kaki Gunung Merbabu Cocok Untuk Camping dan Hiking

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha saat meresmikan Boemisora.

Laporan: Bang Nur

UNGARAN,harian7.com – Boemisora objek wisata yang pada Sabtu (20/8/2022) baru diresmikan oleh Bupati Semarang Ngesti Nugraha. Tempat piknik ini berada di kaki  Gunung Merbabu, tepatnya di Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Wisata berbasis alam ini menyajikan pemandangan mata yang memikat berupa keindahan alam yang dapat dilihat dari daerah dataran tinggi dan  dapat spot foto dengan background danau Rawa Pening yang indah. 

Baca Juga:  Warung Angkringan Food Truck di Jarakan View Sediakan Berbagai Menu Yang Diminati Kaum Milenial

“Boemisora memiliki luas lahan 12 hektar.  dari luasan lahan tersebut, saat ini yang sudah dikembangkan baru 2 hektar,”kata Presiden Direktur Boemisora Agung Adi Prasetyo, saat ditemui harian7.com.

Presiden Direktur Boemisora,  Agung Adi Prasetyo saat memberikan keterangan kepada wartawan.

Diungkapkan Agung, Boemisora cocok untuk healing dan me-recharge semangat untuk kembali bangkit dari kepenatan hidup.

Selain itu juga cocok untuk pengunjung yang memiliki ketertarikan kepada tumbuhan dan farming.

“Kalau meneliti mungkin terlalu besar cakupannya, tapi setidaknya untuk belajar pengetahuan yang tidak sekadar mendengar, di sini bisa,” kata Agung.

Baca Juga:  Waterboom Kebun Buah Slawi Suguhkan Tempat Wisata Edukasi

Pemilihan tempat

Vegetasi di Polobogo adalah salah satu kekuatan yang tak boleh disia-siakan. Selama ini kita telah mentelantarkan alam. Jadi, sekarang saatnya kembali ke alam yang berharga. Sehingga untuk meminimalkan penggunaan bangunan gedung. Kita ada delapan tenda besar yang digunakan untuk aktivitas.

“Titik berat kita memang bukan di infrastruktur bangunan, tapi bentang alam yang indah ini,”ujar Agung.

Baca Juga:  Berada di Tepian Danau, Desa Asinan Kab Semarang Miliki Potensi Wisata Naik Perahu dan Kuliner

Selain itu, ia  juga mengolah kotoran kambing dan sapi untuk dijadikan pupuk organik atau manfaatkan limbah.

“Sehingga orang mengira itu sampah, tapi bagi kita bisa menjadi berharga. Misalkan juga, buah hanya dibuat asinan dan keripik, ini kita kembangkan fermentasi ubi dan pisang.”

“Tempat ini cocok untuk menambah pengalaman camping dan hiking yang menyenangkan. Selain itu pengunjung juga bisa belajar tentang dunia pertanian,”pungkas Agung.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!