![]() |
Suasana Umbul Senjoyo, dipadati warga untuk melakukan padusan. |
Laporan: Bang Nur
UNGARAN,harian7.com – Dilonggarkannya tradisi padusan bagi masyarakat Jawa sebelum bulan Ramadhan, obyek wisata pemandian Umbul Senjoyo Tegalwaton Tengaran Kabupaten Semarang, dipadati ribuan pengunjung. Salah satunya bagi Arif Warga Bener.
Menurutnya, dua kali Ramadhan dengan kondisi pandemi sudah membuat masyarakat semakin paham bagaimana upaya agar terhindar dari virus. Sehingga sudah semestinya dilonggarkan.
“Setelah hampir 2 tahun ditutup karena pandemi, kini dibuka. Sehingga bisa melaksanakan tradisi padusan disini,”ungkapnya, saat dikonfirmasi harian7.com, Sabtu, (2/4/2022).
Diungkapkan Arif, hari suasananya sudah mulai terlihat meriah seperti sebelum pandemi Covid 19 melanda. Nampak ribuan warga padati pemandian Umbul Senjoyo.
“Warga yang datang ke Umbul Senjoyo, selain berwisata juga melakukan tradisi Padusan jelang Ramadhan mas,”katanya.
Kata padusan sendiri,lanjut Arif, berasal dari kata Jawa “adus” yang berarti mandi, Makna padusan adalah mensucikan diri serta membersihkan jiwa dan raga dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Ungkapan senada disampaikan Dening warga Pabelan. Ia mengaku datang ke Senjoyo karena ingin membersihkan diri, apalagi mandi di Senjoyo merupakan ciri khas sebelum puasa. “Saya datang dari wilayah pinggiran Salatiga bersama teman sengaja mau mandi di Senjoyo,”ungkapnya.
Suasana Padusan sendiri juga mengobati rasa kangen, dimana kegiatan padusan yang sudah dua tahun ini tidak ada akibat pandemi.
“Sudah dua tahun tidak ada kegiatan padusan disini. Jadi saya datang kesini untuk mengobati rasa kangen,” tambah Dening.
Sementara itu, Kepala Desa Tegalwaton, Tri Wuryanto mengungkapkan pihaknya secara resmi tidak menyelenggarakan kegiatan padusan di Umbul Senjoyo.
Akan tetapi karena di Umbul Senjoyo sudah dipadati wisatawan yang melakukan tradisi padusan, pihaknya hanya mengantisipasi kepada wisawatan jika terjadi apa-apa.
“Kami disini tidak menyelenggarakan kegiatan, tapi kami hanya mengantisipasi serta mengawasi para wisatawan jika terjadi sesuatu yang berakibat fatal,”ungkap Tri.
Kades Tegalwaton menambahkan Pihaknya bekerja sama dengan Desa Bener untuk mengantisipasi pengamanan serta pengetatan prokes.
“Saya bekerja sama dengan Desa Bener mengamankan kegiatan yang sudah berlangsung ini sampai selesai serta menghimbau kepada para wisatawan agar tetap jalankan prokes,” tambahnya.