HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

PASEBAN “Purnomo Sidi” Gelar Saresehan Tandai Bangkitnya Pelaku Seni Setelah Fakum Akibat Pandemi, Bupati Semarang: “Kegiatan Seni Kita Izinkan, Namun Harus Mematuhi Aturan Yang Ketat Sesuai Intruksi Inmendagri”

Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha SH MH, saat menyerahkan potongan tumpeng kepada tokoh seni di Kecamatan Banyubiru.

Laporan: Bang Nur

UNGARAN,harian7.com – Paguyuban Seni Banyubiru (PASEBAN) melalui panitia”Purnomo Sidi” menggelar sarasehan bersama pelaku seni dan budaya di Kecamatan Banyubiru dan sekitarnya. Sarasehan digelar Sabtu (20/11/2021) malam di area parkir wisata Bukit Cinta Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

Pementasan kesenian lokal.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha SH MH, Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih, Forkompimcam Banyubiru dan pelaku seni yang ada di Kecamatan Banyubiru dan sekitarnya serta tamu undangan lainya.

Ketua Panitia Kegiatan Aziz Sulton Abidin, saat memberikan sambutan.

Ketua Panitia Kegiatan Aziz Sulton Abidin, saat dikonfirmasi harian7.com, disela acara saresehan mengatakan, diadakanya kegiatan saresehan ini pertama kami berharap didukung pengambil kebijakan di Kabupaten Semarang dalam hal ini Bupati Semarang maupun DPRD, karena pelestarian budaya ini sangat penting diarus globalisasi seperti saat ini.

Baca Juga:  Bersama TNI - Polri, Siswa SD Negeri Bandarjo 3 Ungaran Bagikan Masker

“Kami berharap dengan pelestarian budaya seperti ini bisa menangkal atau meminimalisir adanya isu radikalisme di masyarakat,”katanya.

Diungkapkan Azis, setelah sempat fakum karena adanya pandemi, maka dengan  dabangkitkannya kembali kesenian dapat memajukan budaya seni di Kabupaten Semarang.

Kami berharap, lanjut Azis, bagaimanapun juga kami selaku anak – anak dari generasi tua yang hidup di Jawa, bahwa kesenian itu mempunyai nilai adi luhur yang diwariskan leluhur yang sangat luar biasa yang terkadang tidak terdapat di buku sekolahan.

“Dengan adanya forum – forum atau media pelastarian budaya ini bisa sebagai sarana untuk mengenalkan budaya lokal kepada generasi selanjutnya, yang kemudian jika ada tampilan atau tampilan seni budaya yang berdampak bisa membawa pergerakan, bangkitnya ekonomi lokas atau ekonomi masyarakat bawah,”terang Azis.

Azis mengajak kepada para kaum milenial kenali nenek moyangmu,gali dan lestarikan budaya leluhurmu, karena leluhur kita mewariskan budaya yang tidak kalah dengan budaya luar negeri.

Baca Juga:  Nugroho Aldi: Bermain Lato-Lato Dapat Mengurangi Ketergantungan Gadget Pada Anak

Ketika ditanya terkait makna “Purnomo Sidi” dalam acara tersebut, Azis menyampaikan, yang pertama kita berharap PASEBAN ini menjadi wadah berkumpulnya para seniman yang ada di Banyubiru. Kemudian “Purnomo sidi” ini melambangkan bulan purnama.

“Kami berharap setiap pergerakan menjadi sebuah kesempurnaan cita cita bersama, atau sebagai penerang di tengah kegelapam,”jelas Azis.

Azis menambahkan, saresehan ini diharapkan bisa menjadi pematik kesenian lokal ataupun panggung kesenian rakyat.

“Dan kami sampaikan kegiatan ini dilaksanakan sudah melalui prosedur dan mematuhi protokol kesehatan serta tamu undangan yang hadir dibatasi sebagaimana disebutkan dalam aturan,”pungkas Azis.

Sementara itu, Bupati Semarang H Ngesti Nugraha SH MH saat ditemui harian7.com usai acara mengatakan, Pemerintah Kabupaten Semarang mendukung penuh dengan adanya kegiatan seni seperti yang diselenggarakan pada malam ini. Ia menyampaikan kegiatan  seni yang diadakan baik ditempat hajatan maupun virtual saat ini sudah diizinkan, namun tentunya harus mematuhi protokol kesehatan.

“Kegiatan seni kita izinkan, namun sebagamana aturan sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No.60/2021, dan di Kabupaten Semarang level satu, maka jika mengadakan kegiatan seni maksimal 70 orang untuk penontonya dan menerapkan protokol kesehatan,”jelas Bupati.

Baca Juga:  Wisata Tawun Ngawi, Kenaikan Harga Tiket Lebaran Membuat Kecewa Pengunjung

Berita sebelumnya:

Peduli dan Bangkitkan Ekonomi Ditengah Pandemi, PASEBAN Melalui “Purnomo Sidi” Akan Gelar Doa Bersama dan Pentaskan Kesenian Lokal di Area Wisata Bukit Cinta

Ditambahkan Bupati, untuk kegiatan pentas seni sudah berjalan, baik dilaksanakan secara virtual ataupun secara langsung, kemudian juga ada pentas yang sifatnya terbatas.

“Kami mendukung kegiatan pementasan seni, namun dengan aturan yang ketat dan yang utama mematuhi protokol kesehatan,”pungkasnya.

Pantauan harian7.com dilokasi, dalam pentas seni tersebut diisi dengan serangkaian acara yakni, pementasan kesenian lokal, bakar dupa sebagai simbolis budaya leluhur, potong tumpeng oleh Bupati Semarang H Ngesti Nugraha yang kemudian diserahkan kepada sesepuh atau tokoh seni di Kecamatan Banyubiru dan diakhiri dengan hiburan lawak dengan cerita “Apus apus karingkus, budoyo”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

TERKINI

error: Content is protected !!