HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Kembali Tumbangkan Lawan, PSISa Unggul Dalam Laga Melawan Tuan Rumah

 

Istimewa.

Laporan: Bang Nur

TEMANGGUNG,harian7.com – Perlawanan Persitema Temanggung harus kandas lewat tendangan Pemain tengah PSISa Salatiga Henry Setiawan,pada menit 70 melalui titik penalti saat berlaga dalam partai lanjutan Liga 3 Jawa Tengah, di Stadion Bumi Pahala Temanggung, Sabtu (6/11/2021).

Penalti didapat setelah pemain belakang Persitema handsball di dalam kotak terlarang. Tendangan Henry sebenarnya bisa diblok kiper Persitema, namun bola muntah kembali jatuh ke kakinya, dan dengan sekali kontrol kembali diarahkan ke gawang. 

PSISa Salatiga yang menargetkan poin penuh dalam pertandingan ini, memainkan formasi tak biasa. Mantan kapten tim nasional Wahyu Wijiastanto yang biasa menjadi bek, dimainkan menjadi striker. Dengan tubuh besarnya, Wahyu merepotkan pertahanan Persitema. Heading dan bola pantulnya beberapa kali seringkali dimanfaatkan Husen, Tri Wahyudi, dan Rifki Desta. 

Baca Juga:  Kaget! Buang Sampah di TPS3R Bulu Kini Kena Tarif Rp30 Ribu per Bulan, Warga Kecewa Tak Ada Sosialisasi

Petaka untuk Persitema terjadi saat kipernya yang maju hingga keluar kotak, melakukan pelanggaran hingga mendapat kartu merah. Menghadapi 10 pemain, PSISa semakin semangat melakukan serangan. Namun hingga babak pertama berakhir, tidak ada gol tercipta. 

Memasuki babak kedua, pelatih PSISa Salatiga Andreas Tri Widagdo melakukan perubahan. Wahyu yang dalam kondisi tidak fit diganti Ragil, Rifki Desta diganti Faisal Bayu, dan Tri Wahyudi diganti Eduardus. 

Baca Juga:  Pengurus DMI Kota Semarang Bentuk Tim Pemberdayaan Ekonomi Umat Dimasa Pandemi

Serangan dari sayap yang menjadi andalan PSISa kembali hidup. Namun karena lemahnya penyelesaian akhir, tidak ada gol tercipta melalui permainan terbuka. Hingga Henry memenangkan PSISa melalui tendangan penaltinya. 

Andreas mengaku bersyukur dengan kemenangan PSISa melawan Persitema. “Wahyu memang sengaja kami dorong untuk menjadi striker untuk memberi efek kejutan dan melihat bek Persitema jangkung-jangkung. Sebetulnya skema itu berjalan efektif, namun karena Wahyu kondisi badannya tidak fit, di babak kedua harus digantikan,” ucapnya. 

Baca Juga:  Warga Dusun Bowongan Akan Gelar Tradisi Rejebpan

Dia mengakui tim asuhannya tidak bermain maksimal. “Pertandingan siang hari pukul 13.00 memang menguras tenaga, tapi tim lawan juga merasakan hal yang sama. Sekarang kita fokus untuk pertandingan terakhir melawan Persebi Boyolali,” kata Andreas. 

Manajer PSISa Salatiga Hartoko Budhiono mengungkapkan tim Laskar Ganesha harus memenangkan pertandingan terakhir melawan Persebi Boyolali. “Untuk kekurangan dalam teknis permainan, menjadi PR dari tim pelatih dan pemain harus mewujudkan dalam kemenangan,” paparnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

TERKINI

error: Content is protected !!