Penanganan Covid-19, Kodam IV/Diponegoro Ajak Masyarakat Jateng Untuk Bersinergi
Kodam IV/Diponegoro bersama Forkompinda Jateng saat melakukan penandatanganan penanganan COVID-19. |
Penulis : Andi Saputra | Editor : M.Nur
SEMARANG, Harian7.com – Dalam rangka penanganan Covid-19 Kodam IV/Diponegoro bersama Forkopimda Jateng mengadakan silaturahmi dengan para Ulama, Umara dan FKUB Se-Jateng, bertempat di Balai Diponegoro, Jln Perintis Kemerdekaan, Watugong, Rabu (06/10).
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto mengatakan tujuan dari pelaksanaan kegiatan tersebut guna bersinergi dalam menangani Covid-19 secara serempak.
“Sebab tidak ada institusi yang dapat menangani Covid-19 dengan cara sendiri,” ujarnya.
Menurutnya, TNI akan selalu berkontribusi positif untuk seluruh masyarakat khususnya Jateng. Termasuk selalu menjaga sinergitas semua lapisan, baik dalam memberikan masukan, bantuan maupun support.
“Bahwa saat ini Indonesia masih menghadapi situasi pandemi Covid-19 termasuk diantaranya 215 negara di dunia. Dengan demikian ancaman yang dihadapi bisa militer maupun non-militer,” jelasnya.
Dia menambahkan, Dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia khususnya Jateng, sinergitas menjadi faktor utama dalam menekan angka penyebarannya.
“Berkat sinergitas dan gotong royong, Indonesia dapat menurunkan angka Covid-19 dan dapat mengatasinya dengan baik” ucapnya.
kepala Biro Kesra Jateng Imam maskur menuturkan Kiprah TNI dalam menjaga kedaulatan negara maupun masyarakat juga sudah tidak diragukan lagi, termasuk menjaga ancaman dari luar maupun dalam negeri.
“TNI tidak sendirian sebab masih ada Polri, Pemda serta tokoh agama sehingga permasalahan bangsa dapat terselesaikan dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya yang turut hadir dalam pelaksanaaan kegiatan tersebut juga turut mengajak seluruh Ulama dan Umara untuk dapat mengajak masyarakat agar tidak terlalu takut serta memberikan pemahaman di masing masing wilayahnya tentang Covid-19 dengan menegakkan protokol kesehatan di tiap diri masyarakat.
“Insyaalah jika tokoh agama yang berbicara masyarakat akan lebih taat,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan