HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Sulitnya Mencari Pupuk Subsidi, Dikeluhkan Para Petani di Ngawi

Tanaman padi nampak kurang subur lantaran kekurangan pupuk.(Foto: Budi S/harian7.com)

Penulis: Budi Santoso | Kabiro Ngawi

NGAWI,harian7.com – Pada musim tanam (MT)  kali ini petani Desa Tulakan Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi Jawa Timur banyak yang mengeluhkan   kurangnya jatah pupuk subsidi yang bisa mereka dapatkan untuk mengelola tanah sawah mereka.

Keluhan tersebut lantaran terbatasnya jatah pupuk subsidi, sehingga menambah beban para petani karena artinya mereka harus membeli pupuk  non subsidi yang harganya jauh dari murah, alias    tidak terjangkau. Kalaupun terjangkau hasilnya tidak sepadan dengan harga jual hasil panenan.

Baca Juga:  Pengamanan Pemilu 2024, LSM ICI Jateng Apresiasi terhadap Kinerja TNI-Polri

Saat ini tak banyak yang bisa dilakukan para petani di Desa Tulakan kecuali berharap pemerintah mendistribusikan pupuk sesuai kebutuhan para petani.

Sebab faktanya selain harga pupuk non subsidi sangat mahal, selain itu mereka juga juga kesulitan mendapatkannya pun susah alias langka. Hal ini sangat ditekankan para petani mengingat keberlangsungan hidup mereka  hanya bergantung   hasil padi dari sawah yang mereka garap. Jika tidak maka beban hidup mereka akan jauh lebih berat, karena hasil panenan tidak akan maksimal. Sangat mungkin merosot, belum lagi jika diserang hama.

Baca Juga:  Sasha Mus: Kolaborasi Cerdas Percepat Pembangunan Jembatan Samada

Kasidi salah satu petani yang tergabung dalam kelompok tani menuturkan betapa sulitnya pupuk didapat di daerah ini.   Pupuk angel pak. jatah saja kelompok per sak-arene mung sekilo.(pupuk sulit pak jatah dari kelompok hanya dapat satu kilo per satu are), keluhnya.

Tidak hanya soal harga pupuk yang melangit dan kelangkaannya, namun para petani juga merasa seperti dipersulit mendapatkan jatah pupuk ketika mereka diharuskan memakai kartu tani ketika mengambil jatah pupuknya. Anehnya, yang punya RDKK tidak dapat kartu tani, sedangkan yang nggak punya RDKK malah dapat kartu tani uutuk mengambil jatah pupuk imbuh Kasidi.

Baca Juga:  5400 Kendaraan Pemudik Masuk Jawa Tengah

Sebagai catatan para pembeli pupuk memang diharuskan menunjukkan kartu tani. Bagi yang tidak bisa menunjukkan kartu tani tidak boleh membeli pupuk. Padahal  masih banyak para petani di sini yang belum mempunyai kartu tani dikarenakan minimnya sosialisasi pemerintah desa kepada para petani setempat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!