HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


SIG Mendorong Peningkatan Ekspor Gula Semut Cilacap

CILACAP, Harian7.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk  melalui Departemen CSR dalam program SIG Cerdas ikut mendorong peningkatan ekspor gula semut yang banyak di produksi di Kabupaten Cilacap.

Guna kesuksesan hal tersebut, SIG bekerjasama atau bersinergi dengan Perhimpunan SETARA menggelar pelatihan dan pendampingan selama tiga hari mulai hari Selasa, 21 hingga Kamis, 23 Juli 2020 dengan tema ‘Pelatihan Peningkatan Teknik Produksi Gula Kelapa Kristal Kualitas Ekspor dan Bantuan Peralatan Produksi. Pelatihan diikuti sekitar 30 warga, mereka adalah para petani penderes gula kelapa dari Cilacap Barat,Tengah dan Timur.

Baca Juga:  Hetero For Startup Season 3 Diluncurkan, Ini Harapan Ganjar

“Selama pelatihan mereka mendapatkan pengetahuan dan keterampilan diantaranya mengenai standar mutu produk gula, good manufacturing practice (GMP) dan peningkatan mutu gula kelapa murni,“ kata General Manager of  CSR SIG, Edy Saraya Kamis, (23/07/2020).

Baca Juga:  Tinjau Persediaan Beras di Palembang, Jokowi Serahkan Bantuan Pangan

Dia menambahkan, dengan metode pelatihan 50 persen teori dan 50 persen praktek diharapkan para penderes memiliki pengetahuan mengenai cara-cara atau teknik membuat gula kelapa kristal atau gula kelapa semut berkualitas yang memiliki standar ekspor. “Nantinya gula semut ini akan di ekspor ke negara-negara di Timur Tengah dan Eropa,” ungkapnya.

Di Cilacap, menurutnya ada kurang lebih 1.237 penderes yang sehari-harinya sebagai pengrajin gula kelapa. Jumlah ini sangat potensial untuk lebih meningkatkan produksi gula semut, hal ini didukung dengan banyaknya pohon kelapa yang merupakan sumber dari nira sebagai bahan baku gula kelapa.

Baca Juga:  Walikota Salatiga dan Camat Sidorejo Terima Penghargaan Keterbukaan Informasi dari harian7.com

“Meningkatnya produksi gula yang dibarengi dengan peningkatan mutu juga akan meningkatkan pendapatan para petani gula, karena harga jual gula semut kualitas ekspor lebih mahal dibanding gula yang dijual untuk konsumsi lokal,“ pungkasnya. (Rus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!