Menyambut Persiapan New Normal, Wakil Ketua DPRD Kab Temanggung: Pemerintah Harus Perhatikan Pesantren
![]() |
Wakil ketua DPRD Kabupaten Temanggung, M. Amin S.Ag. |
Penulis: Ratma/Wahono – Kontributor Kab Temanggung | Editor: M.Nur
TEMANGGUNG,harian7.com – Pemerintah tengah mempersiapkan penerapan new normal di beberapa wilayah. Aktivitas sosial dan ekonomi akan kembali dijalankan berdampingan dengan masih adanya pandemi virus Corona.
Selama masa pandemi, pasar modal Indonesia begitu bergejolak. Lumpuhnya aktivitas ekonomi menjadi alasan utamanya. Lalu jika aktivitas ekonomi akan kembali bergulir dalam situasi new normal.
Menyikapi hal itu, Wakil ketua DPRD Kabupaten Temanggung, M. Amin S.Ag saat ditemui harian7.com, di ruang kerjanya kantor DPRD Temanggung,Jumat (29/5/2020) mengungkapkan, bahwa new normal merupakan opsi yang sangat rasional untuk segera disiapkan oleh pemerintah, termasuk Pemerintah Kabupaten Temanggung, mengingat banyak sektor yang mau tidak mau harus mulai di gerakkan.
“Mau tidak mau banyak sektor yang harus mulai digerakan, misalnya kantor-kantor pemerintah yang bersentuhan langsung dengan pelayanan masyarakat, seperti Dukcapil, Pelayanan Perizinan dan lainya, termasuk yang terkait dengan urat nadi perekonomian, seperti pasar-pasar, toko dan lainya, demikian juga pada sektor pendidikan mengingat pada pertengahan bulan juli sudah harus memasuki tahun Ajaran baru 2020/2021,”ungkapnya.
Lebih lanjut diungkapkan M Amin, terkait dengan penerapan new normal di sektor pendidikan,saya mengingatkan agar pemerintah harus juga memperhatikan standar new normal di Pondok Pesantren, mengingat bagaimanapun, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang masih terus memberikan sumbangsih yang signifikan terhadap pendidikan akhlak dan budi pekerti generasi bangsa ditengah degradasi moral dan sosial selama ini.
“Melihat situasi seperti ini pesantren tetap harus jalan untuk mencetak generasi-generasi penerus bangsa tentu harus dengan penerapan protokol kesehatan,” terangnya.
Amin juga mendorong pemerintah daerah untuk membantu menyiapkan sarana dan prasana pesantren baik menyiapkan rapid test atau SWAB bagi santri dan pengasuh serta menyiapkan ketahanan ekonomi pesantren.
“Kita tahu keadaan pesantren saat ini jika diterapkan sistem new normal masih kurang memadahi, baik dalam sisi pusat kesehatan, beserta tenaga dan alat medisnya, sarana tempat tidur, MCK yang belum standar, ketiadaan wastafel portable maupun penyemprotan desinfektan, APD, alat rapid test, hand sanitizer hingga masker menjadi kebutuhan mendesak bagi para santri di pesantren,”jelas M Amin.
Dirinya juga menyampaikan bahwa ada banyak pondok pesantren di wilayah Temanggung yang menampung ribuan santri.
“Pemerintah Daerah harus hadir disini. Pemerintah harus bisa merencanakan dan memetakan pondok pesantren saat hendak memberlakukan new normal ini.”
“Jangan sampai muncul klaster baru, yaitu klaster pesantren setelah di berlakukan new normal,”pungkas M Amin.(*)
Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tinggalkan Balasan