Untuk Raih Target Pada Pileg 2019, DPC PDIP Kota Salatiga Gembleng Caleg dan Kader
Salatiga,harian7.com – Menjelang pencoblosan Pileg 2019 yang terhitung kurang 86 hari lagi, DPC PDIP Kota Salatiga langsung menggeber pemanasan mesin partai. Semua Caleg dan pengurus struktural dikumpulkan untuk penandatanganan MoU dan koordinasi serta konsolidasi untuk persiapan di Balai Marhaen, Jalan Merak, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Minggu (20/1/2019) siang.
Hadir dalam acara ini, Caleg DPRD Provinsi Dapil I Kartika, perwakilan Caleg DPR RI Moch Arviano dan seluruh Caleg dari empat Dapil di Salatiga.
“Semua Caleg dan pengurus struktural PDIP kita kumpulkan untuk koordinasi dan konsolidasi, dimana kita sampaikan bahwa dari sisa 86 hari jelang pencoblosan, kita harus kerja keras untuk bisa memenui target di DPRD Kota Salatiga,” kata Ketua DPC PDIP Kota Salatiga yang juga sebagai Ketua DPRD Kota Salatiga M. Teddy Sulistio, S.E., kepada harian7.com disela-sela acara.
![]() |
Ketua DPC PDIP Kota Salatiga M. Teddy Sulistio, S.E. (Tengah) |
Untuk mewujudkan target dari DPP PDIP yakni 10 kursi, minimal 6 kursi di DPRD Kota Salatiga harus diraih. Maka dalam hal ini saling gotong royong dari semua kader dan caleg PDIP Sangatlah penting.
“Konsolidasi ini juga untuk lebih memantapkan rasa gotong royong dari DPP PDIP hingga ke level kader PDIP paling bawah,”terangnya.
Lanjut Teddy, Kami mengkonkritkan pola gotong royong, yang harus dibumikan bukan hanya di awang – awang. Namun kami juga memfasilitasi kepada semua caleg, sehingga kemenangan partai kemenangan bersama.
“Dengan adanya gotong royong maka kemenangan partai akan diraih yang sudah barang tentu menjadi kemenangan bersama dan juga pada Pilpres 2019 kemenengan Pak Jokowi juga kemenangan bersama,” jelas Teddy.
Dengan diadakan koordinasi dan konsolidasi ini, Kata Teddy, penandatanganan MoU pemenangan pemilu oleh para Calon Legislatif juga untuk memberi pemahaman kepada seluruh kader dan caleg.
“Gotong royong diharapkan tidak hanya berhenti setelah 17 April 2019 saja, namun harus berkelanjutan. Tidak seperti beli bawang, selesai transaksi putus, ke depan masih banyak hal lagi yang harus dimenangkan, seperti pilkada, pembangunan kantor DPC baru dan regenerasi partai,”ungkapnya.
Teddy menambahkan, sebagai upaya untuk menghindari terjadinya gesekan di level bawah antar kader PDIP maka kiranya sangat penting dan perlu untuk selalu berkomunikasi yang baik.
“Gesekan itu pasti terjadi, contohnya ada dua diagram, pasti ada singgungan antara dua garisnya, kalau ndak ada gesekan berarti kader saya tidur, tidak kerja,” tandas orang yang akrab disapa Bung Teddy sembari tersenyum.
Untuk itu, siapa pun boleh tandem dengan caleg mana pun dan DPC PDIP Kota Salatiga akan menfasilitasi semua caleg.
“Yang mau tandeman dengan Mba Tika, monggo, yang pasti struktur DPC PDIP Kota Salatiga akan memfasilitasi semuanya,”jelas Teddy.
Teddy mengingatkan, pada momen Pileg dan Pilpres 2019 nanti, seluruh fungsionaris PDIP jangan ada yang menjelek-jelekan partai lain.
“Jangan sampai ada yang menjelek jelekan partai lain,”pungkasnya.
Sementara menurut tim survey oleh DR Suwardi asal Solo dalam acara sosialisasi menyampaikan, dari hasil survey menyebutkan jika elektabilitas para caleg PDIP lebih unggul di semua wilayah tidak hanya di level regional tapi juga secara nasional. Potensi untuk dipilih caleg PDIP, berdasarkan elektabliatsi dapil di wilayah Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga mencapai 50 persen. Sehingga Dengan total 50 persen, bisa meraih 6 kursi.
“Dengan capaian 50 % hendaknya bisa menjadi penyemangat yang lainnya,”ungkap Suwardi.
Untuk tahun 2019, Suwardi mengklaim mayoritasnya PDIP. Namun, tidak menutup kemungkinan caleg lain bisa masuk parlemen.
“Gerindra 1, PKS 1, dan Golkar PPP merebut kursi ke-6. Jika PDIP tidak bisa mampu mempertahankan kursi ketiga, ada potensi bisa di partai lain. Sehingga, pertarungannya ada di TPS,” imbuhnya.
Suwardi menambahkan, terkait profil masing-masing caleg PDIP memiliki kans pemilih sendiri,”30 persen pemilih Teddy di dapil Sidomukti adalah ibu rumah tangga (IRT). Dari segi agama, 70 persen memilih Teddy Sulistio. Dari status ekonomi, dari ekonomi menengah kebawah,”tandasnya.(*)
Laporan: M.Nur
Editor: Muza
Tinggalkan Balasan