HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Belajar ‘Bank Sampah’, PKK Kupang Rengas Kunjungi Bank Sampah ‘Wares’

Ibu-ibu dari RT 01 RW 01 Kupang Rengas saat mendengarkan penjelasan ‘bank sampah’
UNGARAN, harian7.com – Tidak kurang 20 orang yang merupakan perwakilan dari masing-masing Dasa Wisma (Dawis) dari RT 01 RW 01, Kupang Rengas, Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang melakukan kunjungan ke Bank Sampah ‘Wares’ (Waras Resik) di RT 03 RW 04 Tegalrejo, Argomulyo, Kota Salatiga, Sabtu (4/11) sore. Kunjungan lapangan ini dipimpin langsung Ketua PKK RT 01 RW 01 Kupang Rengas, Ny Tutik Sujudi.
        “Kunjungan yang kita lakukan ini, pada intinya ingin mengetahui sejauh mana pengelolaan ‘bank sampah’ maupun pemanfaatan sampah yang akhirnya menghasil barang-barang yang mempunyai nilai jual tinggi. Selain itu, bagaimana strategi dalam menggerakan warga untuk dapat terlibat dalam bank sampah ini,” kata Ny Tutik Sujudi kepada harian7.com.
        Ditambahkan, dalam kunjungan ini yang terlibat mengikuti adalah perwakilan dari pengurus dasa wisma (Dawis) di lingkungan RT 01 RW 01 Kupang Rengas. Harapannya, usai melakukan kunjungan lapangan ini, para ibu yang tergabung dalam PKK RT 01 RW 01 Kupang Rengas dapat tergerak untuk memulai membuat bank sampah.
        Mereka ini di kelompok bank sampah ‘Wares’ diterima langsung perwakilan pengurus dan dilanjutkan dengan penjelasan singkat terkait dengan seluk-beluk bank sampah. Bahkan, dipaparkan pula hasil akhir dari bank sampah itu. Bank sampah ini telah pula membuat aneka tas wanita maupun souvenir dari bahan-bahan daur ulang.
        “Yang jelas, kunjungan lapangan ini intinya untuk “Ngangsu Kawruh khususnya terkait dengan bank sampah,” kata Ny Tutik Suhudi.
        Usai melakukan kunjungan lapangan ke bank sampah ‘Wares’ ini, dilanjutkan dengan mengunjungi wisata Kopeng, Kecamataan Getasan, Kabupaten Semarang.
        “Terus terang, kami menilai kunjungan lapangan ini sangat bagus. Pasalnya, dapat menambah wawasan maupun ilmu khususnya dalam pemanfaatan bahan-bahan yang sudah berguna. Kami ini harus berani mencoba,” tandas Ny Wiwied H Santoso, salah seorang perwakilan dawis. ( Heru/M.Nur )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!